Mayoritas Saham Arema FC Dimiliki Waketum PSSI Iwan Budianto

Arema FC merilis logo ultah dan program sosial menyambut 34 tahun
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Siapa sebenarnya pemilik mayoritas saham Arema FC terkuak. Ternyata, bukan Gilang Widya Pramana atau yang akrab dengan nama Juragan 99, melainkan Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto.

Arema FC Bangga 2 Pemainnya Dipanggil Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024

Hal itu tertuang dalam akta perusahaan PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia per 10 Mei 2022 yang tercatat di Ditjen AHU Kemenkumham.

Dalam akta tersebut, Iwan Budianto menjabat sebagai direktur utama dengan kepemilikan saham mayoritas sebesar 3.750 lembar saham atau senilai Rp 3.750.000.000.

Optimis, Erick Thohir Targetkan Timnas Indonesia Tembus Ranking 50 FIFA

Adapun Gilang Widya Pramana yang menjabat sebagai presiden klub menguasai 750 lembar saham atau senilai Rp750.000.000.

Selain itu, PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia juga dimiliki oleh PT Rans Entertainment Indonesia. Perusahaan milik Raffi Ahmad itu menguasai 500 lembar saham senilai Rp 500.000.000.

Kasus Eliano Reijnders Bakal Jadi Bom Waktu untuk PSSI dan Shin Tae-yong, Bung Towel: Pertanyaanya Cuma Dua...

Kabar kepemilikan saham Arema ini pun menjadi perbincangan publik pecinta sepakbola nasional. Sebab, rawan terjadi konflik kepentingan terhadap penanganan Tragedi Kanjuruhan.

Apalagi, PSSI kini para pejabat PSSI tengah didesak mundur sebagai pertanggungjawaban moral atas terjadi Tragedi Kanjuruhan.

Terkait hal itu, manajemen Arema menegaskan bahwa sikap klub terhadap korban tak berubah. Arema menyatakan sangat peduli dan siap memberikan bantuan sebagai tanggung jawab moral.

Di antaranya, penanganan korban luka hingga memberikan akses konseling psikolog terhadap siapapun yang terdampak insiden tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung.

“Kami tidak tinggal diam, setelah menyelesaikan bantuan bagi seluruh korban baik yang meninggal, luka berat dan luka ringan, bahkan juga memberikan beasiswa bagi korban yatim piatu, kata Gilang.

"Crisis center masih kami buka di kandang Singa untuk Aremania yang menbutuhkan bantuan,” ujarnya, menambahkan.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya