Presiden MU: Daripada Main Bola Bareng PSSI, FIFA Lebih Baik Bikin Seminar
- PSSI
VIVA Bola – Presiden Madura United (MU) Achsanul Qosasi mengkritik keras kegiatan main bola pengurus PSSI dengan jajaran FIFA beserta sang Presiden Gianni Infantino.
Menurut Achsanul Qosasi, kegiatan fun football itu tidak mencerminkan empati dan simpati kepada masyrakat Malang dan sepakbola Indonesia usai Tragedi Kanjuruhan.
"Saya tidak marah sama PSSI. Sama sekali. Saya bereaksi terhadap FIFA ketika Presiden Gianni Infantino dan rombongan mengajak PSSI bermain fun football, seperti yg dijelaskan Sekjen Yunus Nusi," kata Achsanul Qosasi kepada wartawan.
"Ini soal rasa, rasa empati, ketika duka masih menyungkup Malang dan sepakbola Indonesia," ujarnya, menambahkan.
Achsanul Qosasi menyebut, daripada melakukan fun football, seharunya FIFA dalam kunjungannya ke Indonesia memberikan seminar atau kegiatan yang lebih bermanfaat untuk sepakbola indonesia.
"Justru simpati lebih mengalir bila FIFA bikin seminar, atau Forum Group Discussion dengan para praktisi, AsProv, Wasit, Suporter dan lainny," ucap Achsanul.
Achsanul bukanlah satu-satunya pihak yang menyayangkan kegiatan fun football Presiden FIFA dengan jajaran PSSI.
Di Twitter, Kanjuruhan menjadi trending topik. Isinya adalah kecaman netizen terkait kegiatan yang dilakukan FIFA dan PSSI itu.
Bahkan, kegiatan tersebut juga mendapatkan kecaman dari Susi Pudjiastuti. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019 itu melontarkan komentar singkat menohok di akun Twitternya. "What a shame on you @FIFAcom," cuit Susi.
Selain itu, Aktor film Vino G Bastian juga ikut mengomentari soal kegiatan main bola yang dilakukan Presiden FIFA, Gianni Infantino dengan PSSI.
"Dibanding main bola bareng, lebih baik main ke rumah korban tragedi Kanjuruhan bareng-bareng. Mereka lebih penting," demikian dikutip dari cuitan akun Twitter @VinoGBastian
Optimis, Erick Thohir Targetkan Timnas Indonesia Tembus Ranking 50 FIFA
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menargetkan Timnas Indonesia tembus ranking 50 FIFA. Pria yang juga menjabat Menteri BUMN itu optimis, target tersebut bisa tercapai di 2045
