Pemain Arema FC dan Tim Medis Masih Trauma Buntut Tragedi Kanjuruhan
- (Foto AP/Yudha Prabowo)
VIVA – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan masih banyak orang yang trauma akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Tercatat, ada 132 orang yang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka akibat tragedi yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan bukan hanya para suporter yang menonton pertandingan yang trauma pasca tragedi tersebut. Tapi juga pemain Arema FC hingga tim medis yang bekerja turut mengalami trauma.
"Soal trauma, trauma ini bukan hanya pada korban tapi pemain Arema juga trauma dan tenaga medis juga begitu," ujar Choirul Anam kepada wartawan, Jumat, 14 Oktober 2022.
Atas dasar tersebut, Komnas HAM lantas mendesak Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) agar bertanggung jawab, salah satunya dengan membangun posko trauma healing.
"Kami meminta kepada PSSI berkomitmen memberikan trauma healing sebagai bagian dari pemulihan," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) akan memberikan penanganan terkait Tragedi Kanjuruhan khususnya soal psikis. Akan ada posko pemulihan (trauma healing) untuk masyarakat terdampak di tragedi mengenaskan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Posko trauma healing ini akan dibuat pekan depan. Hal itu disampaikan oleh Anggota Eksekutif (Exco) PSSI, Sonhadji di Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Jakarta pada Kamis 13 Oktober 2022.
"Akan dibuat posko trauma Senin depan (17 Oktober 2022) insya Allah di Malang yang akan menangani dokter dari PSSI. Kemudian psikiater akan kami turunkan," kata Sonhadji.
Tragedi Kanjuruhan sendiri terjadi pada 1 Oktober 2022 yang mempertemukan dua klub elit tanah air Arema FC dan Persebaya Surabaya. Duel berakhir 3-2 untuk kemenangan Bajul Ijo.
Kekalahan itu membuat suporter Arema memasuki lapangan dan direspons keras oleh petugas keamanan dengan menembakkan gas air mata. Hal itu berakibat fatal, berdasarkan data dari Polri korban meninggal akibat tragedi tersebut mencapai 132 orang.