Kesaksian Tersangka Security Officer, Tak Pernah Perintahkan Tutup Pintu Stadion Kanjuruhan

Gate 13 Stadion Kanjuruhan jadi lokasi yang disorot pada Tragedi Kanjuruhan
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA Bola – Security Officer Arema FC, Suko Sutrisno, ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri dalam kasus tragedi Kanjuruhan, yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Dia diduga melanggar pasal 359 dan 360 KUHP.

Bursa Transfer: 3 Pemain Ini Diisukan Masuk Incaran Madura United

Selama ditetapkan tersangka, Suko Sutrisno belum menampakan diri sama sekali ke publik. Sementara pernyataan Suko menjadi yang paling dinantikan oleh publik dan Aremania.

Sebab, selain isu gas air mata yang sedang diusut sebagai penyebab utama hingga menimbulkan 131 Aremania meninggal dunia dan sekitar 500 orang terluka. Penutupan pintu di gate 10 hingga 13 juga menjadi isu yang harus diusut tuntas.

Dilepas Suwon FC, Pratama Arhan Balik ke PSIS Semarang?

Pemain dan Official Arema Mendatangi Stadion Kanjuruhan Usai Kerusahan

Photo :
  • AP Photo /Achmad Ibrahim

"Pertama saya ucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya pada Aremania. Ini adalah bentuk dari tanggung jawab saya. Saya akan patuh dalam proses hukum ini. Tetapi saya ingin ada keadilan dan usut tuntas," kata Suko, Senin, 10 Oktober 2022.

3 Pemain Dirumorkan Masuk Incaran Persebaya, Ada Christian Rontini

Suko membantah bahwa penutupan pintu dilakukan oleh match steward yang berada di bawah naungan security officer. Pintu stadion dibuka sejak pukul 16.00 WIB untuk menghindari antrean Aremania yang akan menyaksikan laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya.

Di tribun ekonomi Stadion Kanjuruhan terdapat 14 pintu. Setiap pintu ada satu orang sebagai penanggung jawab. Kesaksian dan pengakuan dari seluruh match steward tidak ada pintu yang dikunci sejak dibuka pada sore hari.

Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Arema vs Persebaya

Photo :
  • (Foto AP/Yudha Prabowo)

"Tidak pernah menutup pintu sejak awal sampai akhir. Tanyakan ke pemegang (match steward) kunci pintu, tidak pernah pintu di kunci. Bahkan biasanya setelah pertandingan pintu tetap dibiarkan dibuka, yang kunci pegawai Dispora Kabupaten Malang (selaku UPT Kanjuruhan)," ujar Suko.

Suko menuturkan, bahwa pintu Stadion Kanjuruhan itu dibuka dan ditutup dari dalam tribun. Sementara dalam tragedi Kanjuruhan pintu ditutup dari luar tribun. Untuk itu dia jelas membantah bahwa penutup pintu bukanlah match steward.

"Kami setiap pintu ada 8 orang penjaga. Pintu itu buka dan tutupnya dari dalam. Nah ini kan dikunci dari luar. Jadi siapa yang mengunci? silahkan lihat di CCTV di situ akan terlihat siapa yang mengunci," tutur Suko.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya