Erick Thohir Bertemu Presiden FIFA, Bahas Tragedi Kanjuruhan
- Instagram: Erick Thohir
VIVA Bola – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir melakukan pertemuan dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Doha, Qatar, Rabu 5 Oktober, membahas banyak hal demi kemajuan sepakbola di masa depan, khususnya Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Erick menerima ucapan duka dari Presiden FIFA atas musibah di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan setidaknya 125 orang.
Erick juga menyampaikan salam dan surat khusus dari Presiden RI Joko Widodo yang ditujukan kepada Presiden FIFA.
"Saya juga menyampaikan salam dan surat khusus dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden FIFA, Gianni Infantino," ujar Erick.
Erick menyampaikan bahwa organisasi sepakbola internasional itu siap melihat potensi, popularitas, dan perkembangan sepak bola di Indonesia sehingga siap memberikan dukungan.
Apalagi, dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang konstan, market yang besar, dan kondisi sosial politik yang stabil.
"Hal ini ditujukan agar sepakbola yang merupakan olahraga paling populer, dicintai, dan menyita animo besar dari masyarakat Indonesia mampu menjadi kebanggaan nasional dan sebagai salah satu pilar dalam berkontribusi terhadap kemajuan bangsa," katanya.
Sebelumnya, Presiden FIFA Gianni Infantino telah memberikan pernyataan soal tragedi Kanjuruhan yang terjadi setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dengan kekalahan tuan rumah 2-3, Sabtu 1 Oktober lalu.
"Dunia sepakbola sedang dihebohkan menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan," ujar Gianni.
Menurut dia, tragedi Kanjuruhan merupakan hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepakbola dan sebuah tragedi luar biasa di luar perkiraan siapapun.
Gianni menyampaikan bela sungkawa terdalam kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa dalam insiden tragis itu.
"Bersama FIFA dan komunitas sepakbola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang telah menjadi korban terluka, bersama rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepakbola Indonesia, dan Liga Sepakbola Indonesia, pada masa yang sulit ini," kata Gianni. (Ant)