TNI/Polri hingga Suporter Gelar Salat Gaib untuk Korban Kanjuruhan
- VIVA/Putra Nasution
VIVA Bola – Ratusan orang terdiri TNI/Polri, suporter sepakbola hingga Aparatur Sipil Negara (ASN) menggelar salat gaib dan doa bersama untuk ratusan orang korban tewas usai pertandingan maut antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kota Malang, Jawa Timur.
Kegiatan tersebut, dengan tema 'Sumatera Utara Berdoa Untuk Aremania dan Sepakbola Indonesia', berlangsung di GOR Mini di Jalan William Iskandar/Jalan Pancing Kabupaten Deli Serdang, Selasa petang, 4 Oktober 2022.
Salat gaib dan doa bersama digagas oleh Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Sumatera Utara, yang dihadiri langsung Gubernur Sumut, Edy Rahyamadi, Pangdam I Bukit Barisan, Achamd Daniel Chardin, Kapolda Sumut, Irjen Pol. RZ Panca Putra Simanjuntak, Kajati Sumut, Idianto.Â
Kemudian, Ratusan TNI/Polri dan ASN dari Kodam I Bukit Barisan, Polda Sumut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut. Selain itu, juga dihadiri para suporter PSMS Medan, yakni PSMS Fans Club, SMECK Holigan, Kampak, sejumlah pemain PSMS Medan, suporter PSDS Deli Serdang, suporter Karo United.
Gubernur Sumut, Edy Rahyamadi mengucapkan belasungkawa paling dalam atas musibah dialami oleh suporter Arema atau Aremania. Peristiwa ini, menjadi duka mendalam bagi dunia sepakbola tanah air dan dunia.
"Dalam kesempatan ini, saya selaku Gubernur Sumatera Utara mengajak dan mengirim doa. Untuk yang Islam mengirimkan Alfatihah dan non muslim untuk berdoa dengan keyakinan masing-masing," ucap Gubernur Edy saat memimpin doa.
Gubernur Edy menjelaskan bahwa dalam statuta FIFA ada tiga komponen diatur, pertama infrastuktur bola, yakni stadion secara teknis mengetahui keselurahan adalah PSSI.
"Infrastruktur bola yaitu stadion bola. Secara teknis PSSI yang mengetahui berapa jumlah pintu, berapa jumlah luas di dalam stadion. Dihitung dengan jumlah populasi penduduk disitu itu wajib diatur di dalam FIFA. Jadi, ada kata-kata stadion ini, layak. Stadion ini tidak layak," sebut mantan Pangkostrad itu.
Mantan Ketua Umum PSSI itu, menjelaskan dalam peraturan di FIFA juga diatur tentang keamanan dalam stadion bagi penonton, suporter, pemain bola dan official.
"Bukan luas lapangan bola, tapi safety juga diatur di dalam stadion, namanya pembinaan stadion," ucap Gubernur Edy.
Yang kedua, Gubernur Edy mengungkapkan adalah atlit atau pemain bola. Dalam aturan tersebut, seluruh pemain dalam pembinaan PSSI dan manajemen klub.Â
"Atlet bola, juga diatur dan dibina, ada pelatih disitu, diatur ada statuta FIFA, yang tidak punya jangan merasa punya. Legalitas sampai ke Kemenkumham diatur semuanya. Sampaikan ini, biar tahu ini," ucap Edy.
Gubernur Edy mengatakan yang ketiga adalah suporter. Suporter merupakan bagian dalam klub bola.
"Sehingga suporter wajib dalam pembinaan. Makanya, ada suporter-suporter di dunia. Hal ini, tidak ada, bukannya nama suporter," tutur Gubernur Edy.