Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan Rata-rata Berstatus Pelajar
- twitter.com/ResiSapujagad
VIVA Bola – Tragedi Kanjuruhan menjadi catatan sejarah paling kelam sepak bola Indonesia yang melibatkan polisi dan suporter. Data sementara 125 suporter meninggal dunia, dan sekitar 500 Aremania dan Aremanita terluka.
Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 menjadi duka yang mendalam bagi publik Malang. Suporter menuntut kasus ini harus diusut tuntas demi keadilan dan para korban tidak bersalah yang telah berpulang.
Ternyata, dari 125 orang yang meninggal dunia masih banyak yang berstatus pelajar. Hal ini diungkapkan oleh pemilik akun @ResiSapujagad di Twitter.
Sang netizen mengumpulkan daftar korban jiwa yang berstatus sebagai siswa dan siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Ada juga yang berstatus sebagai siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Terlihat ungkapan duka cita dari masing-masing sekolah almarhum.
Dari SMKN 4 Malang, ada dua korban. Yakni Ananda Astrid Nafisa dan Gabby Setya Wardhana.
Ada juga Daffa Fachruddin. Dia masih duduk di bangku SMPN 8 Malang.
Lalu, ada dua korban jiwa dari SMKN Negeri 7 Malang. Yakni Citra Ayu Amelia dan Abdan Ageng Fauzan.
Sejumlah netizen turut berduka cita atas tragedi ini. Mereka mendoakan para korban yang ternyata masih sangat muda.
"innalillahi ya Allah masih pelajar semua..," ungkap salah satu netizen.
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Al-fatihah. Ya Allah rata2 masih pada sma," kata yang lainnya.
"Surga terindah utk adek2 yg menjadi korban," tambah yang lain.