Menyedihkan, Kisah Suporter Meninggal dalam Pelukan Pemain Arema FC

Pelatih Arema FC Javier Roca dan Evan Dimas
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Tragedi Kanjuruhan masih menyisakan cerita. Pelatih Arema FC, Javier Roca mengungkapkan kisah menyedihkan yang harus ia lihat langsung.

Arema FC Juara ASBWI Cup 2024 Usai Tumbangkan Putri JP Jakarta

Tragedi Kanjuruhan terjadi usai laga Arema vs Persebaya FC, yang berakhir 2-3 untuk kekalahan Singo Edan. Suporter tuan rumah yang kecewa memasuki lapangan Stadion Kanjuruhan untuk memprotes.

Aksi itu, menurut kesaksian beberapa suporter, ditanggapi aparat dengan brutal. Pendukung yang masuk dipukul mundur, dengan puncaknya ditembaki gas air mata oleh aparat.

Tekad Arema FC Meraih Kemenangan Perdana dengan Wajah Baru Stadion Soepriadi

Gas air mata itu yang membuat kepanikan pecah sampai ke tribune. Asap pedas dan menyesakkan membuat penonton berebut keluar stadion. 

Di tengah suasana panik itu, korban berjatuhan akibat terinjak-injak dan kehabisan napas.

Stadion Kanjuruhan Bisa Digunakan di Akhir Tahun 2024

Pemerintah mengungkap ada 125 nyawa yang melayang. Sedangkan Aremania menduga ada 200 orang yang meninggal.

Javier Roca sebagai pelatih Arema menceritakan kisah yang mengharukan. Dia menyebut, ada salah satu penonton yang meninggal dalam pelukan pemain.

"Yang paling memilukan saat korban masuk untuk dirawat oleh tim dokter. Sekitar dua puluh orang masuk dan empat meninggal. Ada suporter yang meninggal dunia dalam dekapan pemain," kata Roca.

Pelatih yang sudah malang melintang di kancah sepakbola Indonesia ini mengatakan, tak pernah menduga peristiwa mengerikan itu bakal terjadi. Diakuinya, saat momen itu terjadi ia baru kembali dari sesi jumpa pers.

"Kami tak pernah menduga hal semacam ini akan terjadi, para pemain punya hubungan baik dengan suporter," ucap Roca.

"Saya pergi ke ruang ganti, dan beberapa pemain tetap berada di lapangan. Ketika kembali kembali dari konferensi pers, saya mengetahui tragedi ini dan situasi di dalam stadion. Para pemain lewat dengan membawa korban di tangan mereka," sebutnya.

Sementara itu, pasca tragedi Kanjuruhan ini, PSSI memutuskan untuk menghentikan Liga 1 2022-2023 sampai batas waktu yang belum ditentukan.

"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022-2023 kami hentikan hingga waktu yang tidak ditentukan," ujar Mochamad Iriawan, Ketua Umum PSSI.

"Selain itu, tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," ujar dia, menambahkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya