2 Pemain Liga 3 Jadi Korban Meninggal Dunia di Stadion Kanjuruhan
- (Foto AP/Yudha Prabowo)
VIVA Bola – Revano dan Gabrielle adalah dua pemain sepakbola yang memperkuat klub Liga 3 Gestra Paranane FA. Keduanya menjadi korban meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu malam WIB 1 Oktober 2022.
Revano dan Gabrielle berangkat ke Stadion Kanjuruhan untuk menyaksikan pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya. Duel ini memang menarik, karena kedua tim memiliki sejarah rivalitas tim dari Jawa Timur di atas lapangan hijau.
Namun, usai pertandingan terjadi kerusuhan. Dimulai dari sekelompok suporter yang merangsek masuk ke dalam lapangan usai pertandingan. Aksi tersebut direspons aparat keamanan dengan memukulkan tongkat.
Dalam upaya menghalau suporter masuk lapangan, terjadilah pertikaian. Para suporter ada yang membela rekannya karena dipukuli dan ditendangi. Ketika suasana menjadi tak terkendali, polisi melepaskan gas air mata.
Gas air mata tak cuma diarahkan kepada suporter yang ada di dalam lapangan. Namun juga sampai ke arah tribun, tempat para penonton lain yang tidak melakukan apa-apa.
Situasi bertambah mencekam. Mengingat asap gas air mata membuat sesak nafas dan mata perih. Sedangkan suporter harus berdesak-desakan supaya bisa keluar dari tribun.
Dari keadaan itulah kemudian timbul korban pingsan, terluka karena terinjak, hingga meninggal dunia. Di antara ratusan korban nyawa melayang, Revano dan Gabrielle ada di antaranya.
"Segenap Keluarga Besar Gestra Paranane FA dalam duka mendalam, setelah dua putra terbaik kami Revano dan Gabrielle," demikian dikutip dari Instagram resmi klub.
"Harus meninggalkan kami selama- lamanya, setelah menjadi korban dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (01/10/22) malam. Semoga amal ibadah Ananda berdua diterima di sisi Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan."
Informasi terakhir mengenai jumlah korban jiwa menurut data dari BPBD Jawa Timur sudah mencapai 174 orang. Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak yang menyampaikannya.
"Dari data BPBD Jawa Timur per 10.30 WIB, angka (korban meninggal dunia akibat tragedi Kanjuruhan) menjadi 174 yang meninggal," ujar Emil.