Kericuhan Arema FC vs Persebaya Surabaya Jadi Sorotan Dunia
- (Foto AP/Yudha Prabowo)
VIVA Bola - Kericuhan dalam laga Arema FC vs Persebaya Surabaya menjadi sorotan dunia, bagaimana tidak dalam insiden tersebut menelan korban jiwa sebanyak 129 orang.
Arema FC harus puas menelan kekalahan atas tamunya Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 dalam lanjutan Liga 1 pekan ke 11 di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu malam kemarin, 1 Oktober 2022.
Laga tersebut harus berakhir ricuh setelah pertandingan babak kedua berakhir. Para suporter Arema FC turun kelapangan, hingga pihak keamanan kewalahan hingga terpaksa melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan para suporter yang masuk ke lapangan.
Atas insiden tersebut menjadi perhatian dunia, beberapa media asing seperti The Guardian dan Daily Star memberitakan kejadian kerusuhan suporter yang menewaskan 129 korban jiwa.
Hal ini akan berdampak buruk bagi sepakbola Indonesia dan Timnas Indonesia. Pasalnya, Indonesia akan ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia 2023 U-20 pada tahun depan.
"Lebih dari 100 suporter dan dua polisi meninggal dunia usai kerusuhan yang terjadi setelah derby antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Indonesia," tulis dalam berita di Daily Star.
Atas jumlah korban tersebut, Indonesia menjadi negara kedua dengan jumlah korban paling banyak dalam ajang sepak bola, sementara di urutan pertama di masih dipegang Peru dengan jumlah korban sebanyak 328.
Sedang sebelum insiden tersebut, jumlah korban paling banyak kedua awalnya dipegang Ghana dengan jumlah korban 126 jiwa. Hal seperti ini seharusnya tidak boleh terjadi di sepak bola Indonesia, baik pihak keamanan dan pihak suporter harus bisa menjaga keamanan saat berlangsung pertandingan.
Imbas dari tragedi tersebut, PT Liga Indonesia baru-baru ini mengambil tindakan tegas, mengingat kejadian laga Arema FC vs Persebaya yang berakhir ricuh. diputuskan kompetisi Liga 1 akan diberhentikan sementara sekurangnya selama satu pekan kedepan dan laga Persib vs Persija resmi ditunda hingga waktu tidak ditentukan.
"Kami prihatin dan sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Kami ikut berduka cita dan semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua," kata Direktur Utama PT Liga 1, Akhmad Hadian Lukita dilansir berita viva sebelumnya, Minggu 2 Oktober 2022.
"Keputusan tersebut kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI. Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI," lanjutnya.