PSSI: Beda Karakter Suporter, JIS Cocoknya di Kota Madrid

Masyarakat mengunjungi proyek Jakarta Internasional Stadium, Jakarta Utara.
Sumber :
  • ANTARA/Ricky Prayoga

VIVA Bola – PSSI kembali melontarkan pernyataan kontroversial mengenai kelayakan Jakarta International Stadium. Menurut induk sepakbola nasional itu, dengan infrastruktur saat ini, JIS masih belum cocok dengan karakter suporter Indonesia.

Doxing Crowd STY: Gaya Baru Tolak Kritik dan Agenda Setting di Ruang Sosmed

Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, yang hadir dalam acara Rakernas KONI Pusat yang dihelat di Hotel Sultan, Jakarta, Senin 12 September 2022. Menurutnya, banyak hal dari JIS yang belum disesuaikan dengan kultur sepakbola Indonesia.

Dijelaskan Yunus, stadion seperti JIS seharusnya terletak di tengah kota, bukan di lokasi saat ini yang dekat dengan pemukiman padat penduduk. Selain itu, akses jalan menuju stadion sangat sempit dan dekat dengan perlintasan kereta api.

Timnas Bahrain Gilas 2 Tim Kuat, Sinyal Bahaya untuk Timnas Indonesia

Dia pun membandingkan letak JIS dengan stadion di luar negeri, khususnya wilayah Eropa. Yunus pun tak segan menyebut JIS lebih cocok ditempatkan di Kota Madrid.

Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi

Photo :
  • VIVA/Pratama Yudha
FC Utrecht Datangkan Pemain Keturunan Depok, Calon Pemain Timnas Indonesia Ole Romeny Terancam

"Kalau stadion ini layak sekali jika berada di tengah Kota Madrid, tapi tidak layak untuk berada di negara kita saat ini, kenapa? Di Jakarta Utara lingkungannya ada rel kereta api, kemudian kantung parkir yang minim," kata Yunus kepada wartawan.

"Karena kan beda infrastruktur dan sekelas stadion JIS itu sangat cocok berada di tengah-tengah Kota Madrid atau Milan. Aksesnya di Madrid kita tahu bersama tempatnya bagus, untuk stadion Eropa khususnya. Tidak salah untuk FIFA membangun stadion sekelas itu, tetapi FIFA tahu nggak di sekitarnya (JIS) ada kereta api, pemukiman padat penduduk, jalan sempit, dan tidak ada kantung-kantung parkirnya. Itu yang bagi kami untuk saat ini belum sesuai dengan karakter suporter Indonesia," ungkap dia.

Lebih lanjut, Yunus juga meminta agar ke depannya JIS bisa diperbaiki agar nantinya bisa menjadi salah satu kandang dari Timnas Indonesia. Terutama soal akses masuk stadion untuk penonton dan kendaraan.

Pasalnya, Yunus menilai suporter Indonesia berbeda kulturnya dengan suporter Eropa. Sehingga, perlu banyak penyesuaian.

Jakarta International Stadium (JIS).

Photo :
  • VIVA.co.id/ Riyan Rizki Roshali

"Ketika nanti tim tamu misalnya, langsung berhenti di area umum, di sana ada pemain-pemain hebat yang juga ada ribuan suporter yang melihatnya, itu kan keamanannya kurang begitu bagus ketika bus tidak bisa masuk langsung ke dekat akses lorong masuk ke ruang ganti," ucap Yunus.

"Kita tahu bersama bahwa karakter suporter kita kan beda dengan di Eropa seperti apa yang ada di pikiran FIFA sebagai konsultan. Suporter kita kan desak-desakan, tidak seperti yang ada di Eropa yang antre dan disiplin. Ketika nanti dengan puluhan ribu suporter hanya dengan satu flow masuknya, itu kan bisa nanti stagnan di sana, apalagi untuk tim tamu yang kita jaga," jelasnya.

Seperti dikabarkan sebelumnya, PSSI awalnya hendak menggunakan JIS sebagai kandang dari Timnas Indonesia saat menjamu Timnas Curacao pada 27 September 2022. Sementara, satu laga lagi digelar di Gelora Bandung Lautan Api pada 24 September.

Namun, belakangan PSSI batal menggunakan JIS lantaran dinilai belum layak secara infrastruktur dan belum menentukan stadion mana yang digunakan sebagai pengganti.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya