Dugaan Pengaturan Skor, Tim Futsal Putri Sumut Dilaporkan ke Polisi

tim kuasa hukum CSC menunjukkan surat laporan dari Polda Sumut
Sumber :
  • VIVA/B.S. Putra

VIVA Bola – Kuasa hukum tim futsal putri Citramas Sport Club (CSC) melaporkan Tim futsal Putri Unimed Woman FC mewakili Sumatera Utara ke Polda Sumut atas dugaan suap dan pengaturan skor. Karena kejadian tersebut, dinilai merugikan CSC sebagai tim asal Kepulauan Riau itu dalam laga Liga Futsal Nusantara (LFN) Regional Sumatera berlangsung di Kota Medan, 17-29 Juni 2022.

Selain tim futsal putri Sumut, pihak CSC juga melaporkan Federasi Futsal Indonesia, panitia pelaksana LFN Regional Sumatera, pengawas pertandingan, dan Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Sumut ke pihak kepolisian.

Kuasa hukum tim CSC, Prabowo Febriyanto SH, MH dan Ayu Lestari SH, menyebutkan laporan tersebut, disampaikan ke Polda Sumut, Rabu 6 Juli 2022. Ia mengungkapkan dugaan suap dan pengaturan skor itu terjadi dalam laga Unimed Woman FC dengan Hantu Kota Jambi. Hal tersebut membuat tim CSC gagal ke babak selanjutnya. 

Indonesia Terpilih Sebagai Tuan Rumah Piala Asia Futsal 2026

“Pada saat tim Sumut melawan Jambi ada dugaan terjadinya kecurangan suap dan pengaturan skor,” ucap Bowo kepada wartawan di Kota Medan, Sabtu 9 Juli 2022.

Bowo menjelaskan dugaan suap dan pengaturan skor itu mencuat di laga pamungkas babak 34 besar LFN zona Sumatera antara tim Unimed Woman FC dengan Hantu Kota dari Jambi. 

Sadis, Timnas Futsal Indonesia Cukur Tuan Rumah Thailand 5-1, Tembus Final!

"Dugaan suap dan pengaturan skor itu dikuatkan dengan laga kedua tim itu yang bermain imbang," kata Bowo.

Pada klasemen akhir LFN zona Sumatera, tim dari Sumatera Selatan (Sumsel) yakni Muara Enim United keluar sebagai juara grup dengan mengoleksi 12 poin.

Sejatinya, tim CSC juga memiliki 12 poin sama dengan Muara Enim United. Namun, CSC gagal melangkah ke babak selanjutnya akibat kalah head to head dengan Muara Enim United. Sedangkan, tim Unimed Woman FC berada di peringkat ketiga memiliki 10 poin di akhir klasemen lantaran bermain imbang dengan Hantu Kota Jambi. 

Namun, apabila tim wakil dari Sumut itu mampu menang atas Hantu Kota Jambi. Kendati bisa menang tapi tim asal Sumut itu juga tetap tak bisa lolos ke babak selanjutnya lantaran kalah gol produktivitas atas head to head. Maka tim asal Kepulauan Riau yang akan melaju ke babak nasional lantaran menang produktivitas gol atas head to head dengan Muara Enim United dan Unimed Woman FC.

Tapi laga pamungkas Unimed Woman FC dengan Hantu Kota Jambi malah berakhir imbang. Padahal dalam penyisihan grup LFN zona Sumatera, tim Hantu Kota Jambi tak mampu mendulang satu poin pun sebelum bersua perwakilan dari Sumut. 

Bowo mengungkapkan, seharusnya tim Unimed Woman FC mampu menang dari Hantu Kota Jambi. Apalagi secara statistik tim asal Sumut berada di atas angin ketika melawan wakil dari Jambi. Namun, tim asal Sumut hanya bermain imbang dengan wakil Jambi. Kedua tim pun diduga terlibat melakukan pengaturan skor dan menerima suap dari tim Muara Enim United. 

“Kami mempunyai bukti-bukti yang sangat kuat berupa video pertandingan. Ada saksi yang melihat adanya pertemuan dari tim Sumsel bertemu dengan official tim Sumut. Tapi ini masih dugaan kami. Intinya kami sudah kami siapkan untuk di proses penyidikan di Polda Sumut,” jelasnya. 

Selanjutnya untuk mengungkap kasus dugaan suap dan pengaturan skor itu, kata Bowo, pihaknya telah memiliki dua orang saksi yang merupakan pemain dari Unimed Woman FC dan Hantu Kota Jambi. 

“Mereka bersedia jadi saksi. Mereka mengakui ada (pengaturan skor). Paling penting yang kami laporkan adalah tim yang kami duga melakukan tindak pidana suap yaitu tim dari Sumsel, Sumut, dan Jambi,” pungkas Bowo. 

Sementara itu, Ketua AFP Sumut, Letkol Ismail Rambe, mengatakan mendukung proses hukum terkait dugaan suap dan pengaturan skor. Dia pun telah menyiapkan sejumlah sanksi apabila nantinya ada klub binaan dari AFP Sumut maupun Asosiasi Futsal Kota (AFK) Medan yang terlibat dalam dugaan suap dan pengaturan skor tersebut. 

“Silakan diproses lebih lanjut sebagai wujud tanggung jawab moral kami. Saya sudah merancang bahwa apabila itu ada klub anggota AFP Sumut maupun AFK Medan akan saya rekomendasikan diberikan sanksi.  Tidak ada yang ditutupi, angkat saja orangnya,” jelas Ismail.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya