Pelatih Persib Bandung Senang Bisa Main di Hadapan Bobotoh

Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts.
Sumber :
  • VIVA/Dede Idrus

VIVA – Persib Bandung berbagi poin dengan Bali United dalam laga perdana Grup C Piala Presiden di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Minggu 12 Juni 2022. Laga kedua tim berakhir dengan skor imbang 1-1.

Lawan Bali United Ditunda, Bojan Hodak: Timnas Indonesia Sudah Bagus Kini Giliran Klub

Persib sempat kecolongan lebih dulu di menit ketiga. Pemain sayap Bali United, Novri Setiawan berhasil mencetak gol usai memanfaatkan umpan Ilija Spasojevic. 

Skuat Maung Bandung mendapat keuntungan setelah pemain Bali, Eber Bessa diganjar kartu merah karena melakukan handball. Kondisi tersebut dimanfaatkan Persib untuk mengejar ketertinggalan. 

Persib vs Borneo FC, Pieter Huistra: Pertarungan Dua Tim Top

Hingga akhirnya Persib berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di menit ke 80. David Da Silva menyelamatkan muka Persib lewat gol tendangan bebasnya. 

Pelatih Persib, Robert Rene Alberts, menyebut laga melawan Bali United layaknya final. Pertandingan berlangsung panas dan penuh intrik, padahal hanya laga pramusim. 

Permohonan Dikabulkan, Duel Persib Lawan Bali United Resmi Ditunda

"Ingat, ini masih pramusim. Kami baru berlatih selama tiga pekan dan pertandingan hari ini seolah merupakan final kompetisi Eropa,"kata Robert usai laga. 

Senang Main di Depan Bobotoh

Pelatih asal Belanda ini mengaku senang timnya bisa kembali bermain di depan suporternya sendiri setelah dua tahun vakum karena pandemi COVID-19. Kehadiran suporter membuat tim lebih percaya diri. 

"Pemain sudah berusaha bermain dan mereka sangat senang bisa tampil lagi di hadapan Bobotoh Persib. Ini atmosfer yang fantastis karena penonton bisa hadir untuk mendukung timnya dan bermain di GBLA," katanya. 

Persib vs Bali United

Photo :
  • persib.co.id

Robert menilai kedua tim bermain penuh semangat untuk meraih kemenangan. Sehingga, pertandingan kedua tim berjalan dengan tensi tinggi. 

"Semua terjadi di pertandingan dan akhirnya kedua tim berusaha untuk menang dan salah satu tim harus bermain dengan sepuluh pemain. Kami juga sebenarnya punya kesempatan untuk menang. Sayangnya alur pertandingan ini tidak mulus," ungkapnya. 

"Permainan banyak terhenti, banyak benturan body charge dan tekel, dan jalannya permainan banyak terhenti meski tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh kedua tim. Tapi target kami tetap sama, kami tetap ingin menjadi juara grup dan melaju ke perempatfinal," tambah eks pelatih PSM Makassar ini. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya