Banten Kini Miliki Stadion Bertaraf Internasional
- VIVA/Yandi Deslatama
VIVA – Tak hanya Jakarta, Banten kini juga memiliki stadion megah bertaraf internasional. Stadion itu dinamai Banten International Stadium.
BIS resmi dibuka oleh Gubernur Banten, Wahidin Halim, Senin 9 Mei 2022. Stadion berstandar internasional ini menggunakan rumput jenis zoysia matrela dan dianggap sudah sesuai standar FIFA.
Kemudian, stadion yang berlokasi di Kecamatan Curug, Kota Serang itu berkapasitas 38 ribu bangku, lampu berstandar AFC dan memiliki lintasan lari atletik sesuai standar IAAF.
Jika dilihat dari luar, bangunan lima lantai itu terdapat motif batik Banten. Sementara, ornamen gerbangnya memiliki ciri khas Kesultanan Banten.
"Banten harus punya lapangan sepakbola terbaik. Kalau di negara Eropa sudah punya stadion bertaraf internasional, Banten juga harus punya stadion bertaraf internasional. Kita bangun akan rindu stadion yang memadai, yang rindu bahwa kita punya ikon. Kita perkenalkan Banten bagian dari masyarakat internasional," kata Gubernur Banten, Wahidin Halim, dalam sambutannya.
Pembangunan stadion yang menelan biaya Rp874,3 miliar ini dibangun sejak Juli 2020. Awalnya, ditargetkan selesai pada Desember 2021, namun baru bisa diresmikan hari ini (9/5) oleh Wahidin Halim yang akan selesai masa tugasnya 12 Mei 2022 mendatang.
"Tanggal 12 saya akan mengakhiri masa jabatan saya, saya minta maaf karena belum bisa memaksimalkan dan memenuhi harapan rakyat Banten," terangnya.
Usai diresmikan oleh Gubernur Banten, Wahidin Halim beserta Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumi, terdapat pertandingan persahabatan antara Banten All Star melawan Pemprov Banten.
Pesta kembang api dan cahaya lampu ikut memeriahkan peresmian BIS yang mengiringi Gubernur dan Wagub Banten menekan sirine.
Baik Wahidin maupun Andika berpesan, agar masyarakat menjaga Banten International Stadium yang sudah dibangun selama dua tahun dan menelan biaya nyaris Rp1 triliun.
"Masyarakat juga turut serta merawat, memelihara, menjaga. Nama Banten sudah dikenal jauh di dunia internasional sebelum kita lahir, sejak jaman kerajaan dulu," jelasnya.