PSSI Menjawab Pertanyaan Persipura soal Ramai Rumakiek
- PSSI
VIVA – Manajemen Persipura Jayapura mempertanyakan inisiatif PSSI terkait pemulihan cedera Ramai Rumakiek. Mereka mengaku belum mendapat jawaban dan mengkritik cara federasi berhubungan dengan klub.
Mengutip Antara, Persipura merasa berhak untuk mengetahui rencana tindakan yang dilakukan PSSI untuk pemulihan cedera Rumakiek. Sebab, itu adalah salah satu pemainnya.
"PSSI sama sekali tidak konfirmasi apapun kepada Persipura selaku klub di mana Ramai bernaung. Sehingga kami ingin ketua PSSI memperjelas semua kepada manajemen klub seharusnya komunikasi federasi tidak seperti ini," kata Media Officer Persipura Eveerth Joumilena.
Melalui laman resminya, PSSI memberi jawaban atas pertanyaan dari manajemen Persipura. Mereka menganggap apa yang dilakukan merupakan bagian dari tanggung jawab.
Ramai awalnya dipanggil ke pemusatan latihan Timnas Indonesia U-23 yang dipersiapkan ke SEA Games Vietnam. Namun rupanya dia mengalami cedera dan tidak bisa memenuhi panggilan.
PSSI kemudian memanggil Ramai secara personal untuk ke Jakarta. Dia langsung ditangani oleh Head of Medis PSSI, Dokter Syarif Alwi. Saat ini sang pemain juga sembuh total.
‘’Jadi Ramai Rumakiek ini mengalami cedera saat memperkuat Persipura di Liga 1 ketika bermain di Pulau Bali. Dia sudah berobat, namun hingga kompetisi selesai ternyata cederanya belum juga sembuh. Itu sebabnya, dia kami panggil untuk segera berobat di Jakarta agar lebih tuntas penanganannya,’’ ujar Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi.
Terkait dengan surat Persipura yang tak dibalas oleh pihaknya, Yunus memberi penjelasan. Karena surat itu datang pada 28 April 2022, dan hari itu staf PSSI diberi kesempatan untuk meninggalkan kantor pukul 12.00 WIB. Sedangkan surat dari Persipura masuk pukul 12.37 WIB.
PSSI beralasan Ramai adalah salah satu pilar Timnas Indonesia. Pihaknya juga pernah melakukan hal serupa kepada pemain Persebaya Surabaya, Koko Ari yang cedera ketika pemusatan latihan di luar negeri.
‘’Jadi PSSI itu, siapapun pemain nasional yang mengalami cedera, punya kewajiban untuk ikut membantu si pemain agar cepat sembuh. Ini semua untuk kebaikan si pemain itu sendiri. Kalau sudah sembuh kan klub bisa memakai jasanya untuk kompetisi. PSSI juga bisa memanggil untuk melakukan pemusatan latihan guna mengikuti event internasional,’’ tutur Syarif Alwi.
‘’Jadi PSSI tidak punya maksud apa-apa selain menyembuhkan si pemain. Rumakiek adalah aset nasional. Usianya masih 20 tahun. Perjalanan kariernya masih panjang. Kami (PSSI) hanya ingin Rumakiek sembuh dan bisa segera bermain. Itu saja,’’ imbuhnya.