Dihina di Instagram, Andritany Ardhiyasa Layangkan Somasi
- instagram.com/persija
VIVA – Kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa melayangkan somasi kepada warganet yang membuat komentar menghina kepada dia dan keluarganya. Dia merasa tidak terima dengan cara akun @mochamadnabil melontarkan hinaan.
Dalam sebuah unggahan, ada komentar dari akun @mochamadnabil yang isinya begitu kasar. Bahkan sampai menyeret keluarga Andritany.
Somasi ini dilayangkan Andritany agar pemilik akun @mochamadnabil meminta maaf secara langsung. Namun, jika tidak ada respons positif, kapten Persija itu akan membuat laporan kepada pihak kepolisian.
Sebelum menjadi sebuah somasi, Andritany sempat menyuarakan soal ini melalui akun Twitter pribadinya. Dia mencurahkan isi hati yang merasa gundah karena kritik telah keluar dari konteks sepakbola.
Kata-kata kasar lebih banyak digunakan oleh warganet. Dan parahnya lagi sampai menyeret ke keluarga sang pemain.
Apa yang dilakukan Andritany ini menjadi sebuah langkah baru dalam sepakbola nasional. Karena banyak ditemui bagaimana kritik yang dilayangkan kepada pemain, tapi terlalu kasar dan menyeret keluarga.
Berikut pernyataan resmi Andritany:
"Saya Andritany Ardhiyasa, pemain Persija, pemilik akun Instagram @andritany, melalui surat ini menegur dengan tegas pemilik akun Instagram @mochamadnabil yang telah menghina saya dan keluarga saya dengan membuat kalimat/komentar penghinaan yang tidak senonoh dan tidak beretika dalam akun Instagram saya @andritany pada hari Kamis, tanggal 10 Maret 202."
"Sehubungan dengan somasi tersebut di atas saya memberi kesempatan waktu tujuh hari kalender sejak postingan somasi/teguran terbuka ini kepada pemilik akun Instagram @mochamadnabil untuk bertemu dan meminta maaf secara langsung kepada saya."
"Apabila dalam jangka waktu sebagaimana tersebut di atas tidak ada respons yang positif dan permintaan maaf secara langsung dari pemilik akun @mochamadnabol kepada saya, maka dengan berat hari saya akan melakukan upaya hukum secara pidana dengan membuat laporan ke pihak kepolisian."