Kontroversi Persikota Vs Farmel FC, Towel: Harusnya PSSI Malu!
- Instagram.com/@bungtowel8
VIVA – Sepakbola Indonesia tampaknya belum bisa lepas dar kontroversi. Protes atas kejanggalan kerap diteriakan dari tim yang merasa dirugikan mulai dari Liga 1, Liga 2, hingga Liga 3.
Dan yang baru-baru ini tejadi adalah pemilik Persikota Tangerang Prilly Latuconsina bersuara setelah timnya dikalahkan Farmel FC. Bukan tanpa sebab, dia mengeluh karena merasa ada kecurangan dalam duel tersebut
Pertandingan antara Persikota kontra Farmel FC tersaji di babak 16 besar Liga 3. Duel ini berlangsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu 6 Maret 2022.
Farmel FC berhasil meraih kemenangan dengan skor telak 3-0. Namun, kemenangan itu menimbulkan kontroversi lantaran wasit yang memimpin laga diduga berlaku tidak adil.
Di antaranya kejadian offside yang menimpa penggawa Persikota Tangerang hingga keputusan memberi hadiah penalti bagi Farmel FC.
Akibatnya, para pemain dan official Tim Bayi Ajaib melakukan protes besar-besaran. Bahkan mereka sampai masuk ke area lapangan hingga menimbulkan kericuhan.
Video kericuhan pun viral di media sosial dan memancing reaksi beragam dari netizen. Mayoritas dari mereka menganggap jika Persikota Tangerang dirugikan atas tindakan pengadil lapangan.
Bersamaan dengan itu, Prilly Latuconsina yang merupakan pemilik Persikota mengungkapkan keluh kesahnya di media sosial.
Prilly menyoroti kinerja wasit dalam pertandingan tersebut. Ia mengaku sedih karena merasa telah dicurangi wasit. Selain itu, Prilly mengungkapkan kondisi dunia sepak bola di Indonesia masih mengecewakan.
Terkait hal ini, pengamat sepakbola nasional, Tommy Welly alias Bung Towel turut berkomentar. Dia menyebut, kejadian yang dialami Persikota bukan sekali itu saja terjadi.
Apalagi wasit yang bertugas di Liga 3 kerap jadi sasaran protes seperti yang dilakukan Persikota Tangerang.
“Kalau wasit sepertinya ini dan sangat kasar ini apakah permasalahan soal teknis atau non teknis menjadi pertanyaan besar,” ucap Bung Towel.
“Kalau soal teknis ini sangat naif. Ini ada faktor non teknis menyangkut satu klub Farmel FC ini, apakah ini satu kebetulan atau sesuatu yg dalam non teknis tadi wasit sebagai alat aktor, kalau ini bukan sesuatu kebetulan tapi harus dicurigai ada faktor non teknis," sambung dia.
Lebih lanjut, Bung Towel menyebut PSSI harus sigap terkait isu ini. Dia khawatir ada match fixing yang terjadi di Liga 3.
“Kita tahu dalam sepak bola ada match fixing. Juga ada kepentingan promosi dan degradasi. Bicara kepentingan promosi dan degradasi berarti ada pengawalan kepada tim tertentu. Pengawalan ini bisa dibilang wasit sebagai aktor. Indikasi ini harus dilihat ke arah sana.
Bung Towel juga mengkhawatirkan jika tim-tim yang bertemu Farmel FC akan menjadi korban berikutnya. Itulah sebabnya, Bung Towel meminta PSSI selaku federasi mengambil tindakan tegas menyusul kontroversi di laga tersebut.
“Untuk tim-tim yang akan menghadapi Farmel saya yakin mereka akan menaruh awareness lebih besar, tetapi secara garis besar kita tidak hanya bicara farmel, Liga 3 nasional sudah dipegang oleh PSSI. Seharusnya dengan kejadian ini PSSI harusnya malu,” ucap Bung Towel.