Jejak Arifin Panigoro di Sepakbola Nasional, Penggagas Dibentuknya IPL
- Antara/ Ismar Patrizki
VIVA – Kabar duka. Pengusaha nasional yang juga dikenal sebagai pendiri dan pemilik perusahaan energi, Medco Group, Arifin Panigoro meninggal dunia.Â
Arifin Panigoro menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 02.29 PM waktu Rochester Mineeapolis AS atau pada Senin, 28 Februari  2022 pukul 03.29 WIB.
Kabar berpulangnya pemilik PT Medco Energi Internasional Tbk ini dibenarkan oleh epidemiolog Pandu Riono lewat akun Twitternya. Arifin yang merupakan Ketua Stop Tuberkulosis Indonesia itu sempat dirawat di Mayo Clinic, Rochester, Amerika Serikat.
Arifin memiliki rekam jejak di sepakbola Indonesia. Pada 2006 lalu, dia sempat membuat Liga Medco, yang bergulir setiap tahun melibatkan 3.000 anak dan 500 pemain yang tampil di putaran final. Arifin membiayai liga ini langsung dari kocek pribadinya.
Penggagas IPL
Arifin Panigoro merupakan penggagas dibentuknya Indonesia Premier League (IPL) yang sebelumnya dikenal dengan nama Liga Primer Indonesia (LPI).Â
Pada 24 Oktober 2010, 17 klub Indonesia mendeklarasikan Liga Primer Indonesia di Semarang. 17 klub menyatakan keinginan berpartisipasi sebagai bentuk keprihatinan terhadap sepakbola nasional yang semakin terpuruk.
LPI ini menjadi warna baru di sepakbola Indonesia. Ada 19 klub peserta di musim pertama. Sejumlah klub baru muncul dari mulai Jakarta FC, Medan Chiefs, Batavia Union, Bandung FC, Real Mataram, hingga Tangerang Wolves.
LPI menerapkan sistem modal dan bagi hasil bagi setiap tim peserta. Ini membuat setiap klub bisa mandiri secara profesional dan manajemen.
Ada sejumlah bintang dunia yang merumput di LPI. Ada eks Aston Villa Lee Hendrie yang memperkuat Bandung FC, lalu ada mantan skuad Timnas Brasil di Piala Dunia 1994, Amaral yang membela Bogor Raya FC.Â
LPI akhirnya harus terhenti di tengah kompetisi. Saat itu, Persebaya 1927 tengah memimpin klasemen.
Status Breakaway League hingga Dualisme Kompetisi
Di musim perdananya, LPI berstatus sebagai breakaway league. PSSI memberikan sangski kepada tiga klub yang membelot ke LPI dari ISL, yakni PSM Makassar, Persema Malang dan Persibo Bojonegoro.
Hal menarik justru terjadi di musim 2011/12. LPI menjadi dikenal sebagai Indonesia Premier League (IPL). IPL menjadi liga yang diakui PSSI sedangkan Indonesia Super League (ISL) menjadi breakaway league.
IPL 2011/12 hanya diikuti 12 peserta dengan Semen Padang keluar sebagai juara. Sedangkan ISL 2011/12 diikuti 18 tim dengan Sriwijaya FC keluar sebagai juara.
Akhirnya, masalah dualisme liga terhenti pada 2014. PSSI melakukan unifikasi liga di musim 2013. Sejumlah klub IPL dan ISL berkompetisi di ISL 2014.
Â