Prilly Latuconsina Tanggapi Dugaan Rasisme Suporter Persikota

Pemilik Persikota Tangerang, Prilly Latuconsina.
Sumber :
  • instagram.com/prillylatuconsina96

VIVA – Dugaan rasisme terjadi dalam duel Liga 3 Nasional antara Persikota Tangerang vs Belitong FC di Stadion Benteng Tangerang, Kamis 24 Februari 2022. Pemain Belitong Rivaldo Wally dan sang pelatih Ardiles Rumbiak disebut sebagai sasaran rasisme pendukung tim tuan rumah.

Terpopuler: Reaksi Denny Sumargo Dipolisikan Farhat Abbas, 5 Artis Ini Ternyata Keturunan Pahlawan

Seperti dalam keterangan persnya usai pertandingan, Rivaldo Wally dan Ardiles Rumbiak mendapatkan hinaan rasis dari pemain cadangan dan suporter Persikota Tangerang. "Kami manusia bukan monyet, kami orang Indonesia. Stop rasis kepada kami orang Papua" ujar Ardiles Rumbiak Pelatih Belitong FC.

Terkait hal ini, Prilly Latuconsina selaku pemilik Persikota angkat bicara. Aktris serba bisa ini tak mendengar adanya rasisme dalam stadion. Namun, wanita berdarah Ambon, Maluku ini siap menindak tegas jika terbukti ada rasisme.

Jelang Usia 30, Prilly Latuconsina: Jangan Pernah Punya Keinginan Nikah karena Tekanan
Warganet Serukan Boikot Rumah Makan Padang Berlisensi Ikatan Keluarga Minang: Rasis!

"Saya sebagai pemilik Persikota yang asli berdarah TIMUR menentang keras segala bentuk rasisme!" kata Prilly di akun Instagram Persikota.

"Kalau memang itu benar adanya, saya akan menjadi orang PERTAMA yang marah! Tapi tidak ada sedikitpun terdengar tindakan rasisme. Ada baiknya lebih baik kita fokus menghadapi 16 besar!" lanjutnta.

Persikota juga telah merilis pernyataan terkait isu rasisme tersebut. Menurut mereka tak ada aksi rasisme karena pertandingan digelar tanpa kehadiran penonton.

"Pertandingan Persikota Tangerang vs Belitong FC tidak dihadiri oleh suporter Persikota Tangerang sehingga anggapan bahwa adanya indikasi tindakan rasisme yang di lakukan oleh tim dan suporter adalah hal yang tidak benar," demikian bunyi pernyataan Persikota.

"Dikarenakan Pemain, Manajemen, dan Offisial Persikota Tangerang fokus terhadap jalannya pertandingan. Tidak ada satu pun kata ‘monyet’ atau hinaan yang menyerupai suara monyet yang ditujukan kepada saudara kami yang berasal dari Papua," lanjutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya