7 Alasan Kekalahan Timnas Indonesia di Final Leg 1 Piala AFF 2020
- https://www.instagram.com/pssi/
VIVA – Dalam final pertandingan Piala AFF 2020 kemarin, Tim Nasional (Timnas) Indonesia akhirnya dikalahkan oleh Thailand dengan skor akhir 0-4. Pertandingan yang dimenangkan oleh Thailand tersebut digelar pada Rabu, 29 Desember 2021 malam WIB. Kekalahan tersebut semakin memperberat Timnas Indonesia untuk menghadapi leg kedua nanti yang akan dilaksanakan pada Sabtu, 1 Januari 2022 mendatang. Menyadur dari berbagai sumber, berikut adalah ulasan mengenai alasan kekalahan Timnas Indonesia dalam final Piala AFF 2020.Â
Lalu, Apa Saja Alasan Kekalahan Indonesia pada Leg 1 Final Piala AFF 2020?
1. Terlalu Banyak Membuang Peluang
Dalam final leg pertama, Thailand sebetulnya hanya bisa mencetak 1 gol di babak pertama. Tapi sayang, di babak kedua Thailand mampu membobol gawang yang dijaga oleh Nadeo dengan total 3 gol. Selain itu, banyak juga peluang yang dibuang percuma oleh Timnas Indonesia, salah satunya adalah peliuang dari Irvan Jaya dan Dewangga, serta eksekusi yang dilakukan oleh Dedik yang tampak gugup dan kurang saat mendapatkan bola.Â
2. Kurang Rapat Pertahanan Timnas Indonesia
Timnas Indonesia dapat dikatakan gagal dalam menjaga lini pertahanan dengan baik ketika berhadapan dengan Thailand. Ketahanan tim tampak lemah, apalagi pada saat di sektor belakang ketika Thailand mencoba untuk menyerang.Â
Jika melihat penampilan Timnas Indonesia ketika menahan Vietnam 0-0 dalam fase grup Piala AFF 2020, semestinya skuad Shin Tae-yong dapat melakukannya saat berhadapan dengan Thailand. Akan tetapi, ternyata pertahanan Indonesia mudah dibobol dan mungkin semua itu karena kurangnya pengalaman dari para pemain muda.
3. Gol Cepat Thailand
Thailand bisa dikatakan sangat cepat dalam membobol gawang Timnas Garuda karena pada menit kedua saja sudah dijebol oleh aksi apik Chanathip Songkrasin. Ini yang kemudian membuat lini belakang tim Indonesia tampak semakin panik.Â
Shin Tae-yong juga tidak dapat menyangkal bahwa gol cepat tersebut membuat anak asuhnya cukup terintimidasi dan kesulitan untuk melawan. Terlebih mayoritas dari pemain Timnas Indonesia merupakan pemain debut untuk final Piala AFF 2020.Â
4. Bek Timnas Rapuh
Permasalahan terbesar yang perlu diingat oleh tim Shin Tae-yong adalah pertahanan belakang. Keraguan yang dirasakan oleh pelatih asal Korea Selatan tersebut menjadi kenyataan dengan empat gol yang berhasil masuk ke gawang yang dijaga oleh Nadeo Arga Winata.Â
Rizky Ridho, Asnawi Mangkualam, Edo Febriansah, dan Fachrudin Aryanto tampak kelabakan menghadapi para pemain cepat Thailand. Bahkan, saat Elkan Baggott dimasukan di babak kedua pun tidak dapat mengubah keadaan lini belakang menjadi lebih baik. Â
5. Pratama Arhan Absen
Pratama Arhan tidak bermain ketika Timnas Indonesia dihajar oleh Thailand dengan skor akhir 0-4. Fullback kiri kebanggaan Indonesia tersebut harus beristirahat terlebih dahulu lantaran dilarang bermain karena terkena akumulasi kartu kuning.Â
Ketidakhadiran Pratama nyatanya memberikan celah besar di lini pertahanan Tim Garuda Indonesia. Timnas Thailand sering menyerang dari sektor kiri pertahanan Timnas Indonesia yang ketika itu dijaga oleh Edo Febriansyah.Â
6. Indonesia Bermain Terbuka
Usai kebobolan 1 gol di babak pertama, Timnas Indonesia sendiri terpaksa melakukan permainan terbuka untuk bisa mengimbangi skor dari Timnas Thailand. Tapi sayang, hal ini justru membawa Timnas Indonesia semakin kebobolan di babak kedua. Sejak awal permainan, memang kualitas individu dan permainan cukup terlihat, seharusnya indonesia dapat mencontoh taktik dan formasi ketika berhadapan dengan Vietnam.Â
7. Mental Pemain Timnas
Menghadirkan banyak pemain muda jelas bukan sebagai perkara mudah untuk sang pelatih, Shin Tae-yong. Bahkan, Indonesia sebelumnya diprediksi tidak akan lolos ke dalam fase Grup B Piala AFF 2020. Akan tetapi, konsistensi Evan Dimas dan tim layak untuk diapresiasi sampai melaju ke partai puncak.
Walaupun demikian, Shin Tae-yong enggan menyalahkan 100% kepada pemain di lapangan. Pelatih berusia 51 tahun tersebut mengaku bahwa kekalahan tersebut bisa menjadi modal berharga untuk mengasah mental anak muda Tanah Air yang masih demam panggung.Â