Persitara Kampanyekan Stop Kekerasan Seksual di Laga 8 Besar
- Istimewa
VIVA – Pemain Persitara Jakarta Utara akan membubuhkan garis tinta merah di wajah mereka saat berlaga di 8 besar Liga 3 DKI Jakarta 2021. Garis tinta merah tersebut sebagai simbol dukungan moril bagi 12 siswi boarding school di Bandung korban perkosaan dan perlawanan terhadap kekerasan seksual.
CEO Persitara, Budi Setiawan mengatakan, garis tinta merah yang akan dibubuhkan di wajah pemain sebagai bentuk keprihatinan terhadap kasus pemerkosaan tersebut. Apalagi, kejadian melibatkan pengajar dan siswi yang seharusnya dilindungi serta dibina.
"Persitara mengecam segala bentuk kekerasan seksual terhadap perempuan, khususnya kasus yang menimpa 12 siswi di Bandung sebagai korban pemerkosaan brutal," tegasnya, Rabu 15 Desember 2021.
Karena itu, Budi menyatakan Persitara mendukung upaya penegakan hukum seadil-adilnya bagi para korban dan hukuman seberat-beratnya bagi pelaku, Herry Wirawan.
Kemudian, Persitara bersimpati dan berempati kepada 12 siswi di Bandung dan mengimbau agar semua insan sepakbola menjadi contoh menghargai dan melindungi perempuan dari kekerasan seksual.
"Pemain nanti akan membacakan sikap sesaat sebelum pertandingan dipimpin kapten tim. Let’s kick sexual violence out off the football”, ujar sang CEO.