Klarifikasi Pelatih Perserang Disebut Terlibat Pengaturan Skor Liga 2
- instagram.com/perserang.official/
VIVA –Putut Widjanarko yang mengundurkan diri sebagai pelatih Perserang Serang, peserta Liga 2, membela diri. Dia mengaku mengundurkan diri dari Perserang, lantaran hasil pertandingan anak asuhnya tidak maksimal dalam dua laga terakhir.Â
Pengunduran dirinya dianggap Putut tidak ada sangkut pautnya dengan praktik pengaturan skor, dalam pertandingan sepakbola Liga 2.
"Saya mundur karena hasil (pertandingan) kurang maksimal di dua laga terakhir, bukan karena saya ikut dalam pengaturan skor," kata Putut Widjanarko, dalam keterangan tertulisnya, Jumat 29 Oktober 2021.
Dia mendapatkan informasi dugaan pengaturan skor saat Perserang akan melawan Badak Lampung FC. Namun anak asuhnya sudah mulai bermain curang saat melawan RANS Cilegon FC.
"Saya tahu info itu beberapa hari sebelum lawan Badak Lampung. Tetapi ternyata pemain sudah mulai bermain curang sejak lawan RANS Cilegon FC," terangnya.
Putut mengklaim mengetahui adanya praktik pengaturan skor yang dilakukan beberapa pemain Perserang. Dia enggan bercerita ke manajemen, agar anak asuhnya fokus pada pertandingan dan bisa meraih hasil maksimal.
Pilihannya tutup mulut dianggap salah oleh manajemen Perserang, hingga dia dipecat secara tidak hormat.
"Saya memang mendapat informasi ini (dugaan pengaturan skor) dari salah satu pemain. Tetapi info ini saya tahan, karena saya berpikiran sebagai pelatih waktu itu kita harus fokus lawan Badak Lampung dan tidak mau terjadi kericuhan dalam tim," terangnya.
Pecat 5 pemain dan Pelatih
Perserang, memecat lima pemain dan pelatihnya, karena diduga terlibat dalam mafia pengaturan skor pertandingan. Keenam orang itu juga sudah dilaporkan Perserang ke PSSI untuk ditindaklanjuti.
"Sebagai anggota, kami melaporkan agar PSSI melindungi klub, pemain, pelatih, dan offisial Liga 2 dari praktik seperti ini, dengan memperketat pengawasan dalam yurisdiksi sepakbola di Liga 2," kata Manajer Perserang, Babay Karnawi dalam keterangan tertulisnya, Kamis 28 Oktober 2021.
Pria yang akrab disapa Jibay ini menerangkan, awalnya dia mendapatkan informasi adanya pengaturan skors pertandingan kemudian dia melakukan penyelidikan dan berhasil mengumpulkan sejumlah bukti.
Dia juga meminta PSSI bertindak tegas terhadap adanya dugaan magis pengaturan skors, agar dunia sepakbola Indonesia terus maju dan bisa berprestasi melalui pertandingan yang sportif.
"Lima pemain yang dimaksud adalah EDS, FE, EJ, AS dan AIH. Sedangkan pelatih adalah PW," terangnya.