Buntut Pengrusakan Bus, Arema FC Lapor PSSI dan Polisi
- Instagram Juragan 99
VIVA – Manajemen Arema FC melaporkan tindakan pengrusakan bus tim yang dilakukan sejumlah suporter di Yogyakarta pada Rabu malam WIB 20 Oktober 2021. Ketika itu, bus tim berjuluk Singo Edan sedang terparkir di halaman hotel.
Saat penyerangan tersebut, jajaran anggota tim Arema FC sedang berada di dalam hotel. Tapi sejumlah suporter melakukan pengrusakan yang membuat kaca depan dan samping bus menjadi rusak.
Media Officer Arema FC, Sudarmadji mengatakan pihaknya amat menyayangkan kejadian ini. Mereka juga langsung bertindak dengan membuat laporan kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru per hari ini.
"Tentu saja kami sangat menyayangkan dan mengutuk kejadian tersebut. Karena mencederai semangat dari kompetisi. Arema FC akan berkirim surat hari ini ke PSSI dan LIB agar segera menindaklanjuti agar tidak timbul reaksi dari kejadian tersebut," kata Sudarmadji.
Terkait dengan pengrusakan ini, salah satu suporter ketahuan membawa bendera Persebaya Surabaya. Manajemen Arema FC meminta kepada para suporter untuk tidak terpancing emosinya.
"Kami mengimbau kepada Aremania, pecinta Arema dimanapun berada untuk menahan diri kita sangat ingin menjaga kondusivitas serta menyelamatkan kompetisi," ujar Sudarmaji.
Tindakan Hukum
Karena kejadian ini juga berada di luar lapangan, Arema FC akan melaporkannya ke Kepolisian. Sudarmadji menganggap pengrusakan ini sebagai bentuk tindakan kriminal.
Dengan begitu, ada efek jera bagi suporter untuk tidak bertindak kelewat batas. Terlebih sekarang ini, kompetisi memiliki regulasi yang melarang suporter datang ke stadion.
Sejatinya, suporter harus mendukung regulasi tersebut. Jangan sampai tindakan mereka malah membuar kompetisi tercoreng dan terancam dihentikan karena adanya pelanggaran.
"Arema FC secara resmi sudah sudah melaporkan kejadian ini selain ke PSSI juga ke pihak berwajib agar diproses secara hukum," tutur Sudarmadji.
"Regulasi kompetisi yang dengan tegas melarang suporter tidak hadir di stadion harusnya juga disikapi dengan bijak, tidak ada alasan gesekan dalam hal apapun karena semangat sepakbola adalah semangat kebersamaan lebih-lebih dalam situasi pandemi yang belum usai. Kepatuhan terhadap regulasi harus terus disosialisasikan," imbuhnya.