Sponsor Tak Bayar Sisa Kontrak, Persipura Bubarkan Tim

Pemain Persipura Jayapura.
Sumber :
  • Instagram@persipurapapua1963

VIVA – Persipura Jayapura mulai Rabu, 6 Januari 2020 menghentikan seluruh aktivitasnya dari dunia sepak bola karena salah satu sponsor Bank Papua tak dapat membayarkan sisa kontrak senilai Rp5 miliar.

Terpopuler: Persipura Gagal Promosi ke Liga 1, Ginting Ganas di BWF World Tour Finals

“Jadi mulai sekarang, kami putuskan Persipura Jayapura hentikan seluruh aktivitas, situasi finansial semakin sulit bagi kami untuk terus membayar gaji pemain, pelatih dan seluruh ofisial,” tegas Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano dalam siaran persnya.

Klub Liga 2 Desak Komite Etik PSSI Bongkar Kasus Tanda Tangan Palsu

Tomi Mano menjelaskan, pihak  Bank Papua sudah memastikan bahwa mereka tidak dapat membayarkan sisa kontrak sebesar Rp5 miliar, dan terhitung sejak kompetisi terhenti bulan Maret 2020 lalu.

Terbongkar, Ini 9 klub yang Minta Liga 2 2022/2023 Dihentikan

Lanjut dia, Persipura Jayapura hanya disokong oleh PT Freeport, Kuku Bima, dan Anggaran dari manajemen. Walaupun kompetisi tidak berjalan, Mutiara Hitam tetap membayar gaji seluruh pemain, pelatih dan ofisial.

“Kami sangat sayangkan situasi ini, padahal kita punya kesempatan untuk berlaga di Piala AFC 2021, karena tidak mungkin kita paksakan tim berjalan tanpa membayar gaji pemain, pelatih dan ofisial,” katanya.

Baca juga: Tampil di Piala AFC 2021, Persipura Harus Lewati Babak Playoff

Tomi Mano menyatakan, tim Persipura sangat kaget dengan kepastian Bank Papua yang tidak bersedia membayar sisa kontrak, padahal kami dengar yang disampaikan oleh Komisaris Utama adalah akan tetap ada dana untuk pembinaan pemain Persipura walaupun kompetisi tidak berjalan. Tetapi ternyata tidak bisa dibayarkan.

“Kami sebenarnya sudah beberapa kali meminta kejelasan dan kepastian dari Bank Papua, tetapi baru hari ini mereka nyatakan tidak membayar, seandainya sejak awal disampaikan mungkin kita akan mencari jalan lain sebagai solusi, jadi selama ini kita digantung-gantung terus untuk sesuatu yang ternyata tidak jelas, kita di-PHP berbulan-bulan," tuturnya.

Dengan adanya surat Bank Papua tersebut, kata Tomi Mano, berarti kami tidak lagi punya sumber dana untuk beraktivitas, dan kami semua tahu bagaimana menurunnya ekonomi selama pandemi COVID-19, sehingga kemampuan kami secara finansial juga menurun, apalagi ada kewajiban untuk tetap membayar gaji seluruh personil tim.

“Jadi setelah menerima surat dari Bank Papua tadi, kami langsung rapat manajemen dan diputuskan untuk hentikan seluruh aktivitas tim, selama ini tim tetap berlatih secara virtual, tetapi sejak saat ini, semua kegiatan dihentikan, sampai kapan? Sampai kita dapat dukungan sponsor yang jelas dan pasti,” ujar Tomi Mano.

Ketua Umum Persipura, Tomi Mano menyampaikan terimakasih kepada Bank Papua atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini, semoga ada kesempatan lagi untuk kerjasama nantinya.

“Kami berterimakasih kepada PT. Freeport Indonesia dan Kuku Bima, yang telah melunasi dan membayar seluruh nilai kontrak sesuai perjanjian kerja sama yang ditandatangani, semoga kita tetap bisa bekerjasama lagi sebagai bentuk komitmen kita untuk membina anak-anak Papua melalui sepakbola, dan tetap bantu kami untuk mengangkat harkat dan martabat orang Papua,” ujar Tomi Mano.

"Untuk semua pecinta Persipura Jayapura dimana saja berada, kami mohon dukungan doa agar dapat berusaha mendapatkan dukungan yang jelas dan pasti. Kita tetap akan berusaha keras, semoga Tuhan Yesus kasih jalan terbaik buat kami,” paparnya.

Pelatih Persipura Jayapura, Ricardo Salampessy

Tekad Mutiara Hitam Kembali ke Jalur Kemenangan

Pelatih Persipura Jayapura, Ricardo Salampessy bertekad mengembalikan performa terbaik timnya.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2024