Kisah Fisioterapis Timnas U-19 Bangun Bisnis Sport Physiotherapy

Asep Azis saat menangani cedera gelandang Timnas Indonesia, Stefano Lilipaly
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Di kalangan atlet dan publik figur yang gemar berolahraga, nama Asep Azis sudah tak asing lagi. Dia merupakan salah satu Sport Physiotherapist terbaik di Indonesia.

Doxing Crowd STY: Gaya Baru Tolak Kritik dan Agenda Setting di Ruang Sosmed

Sejumlah atlet ternama Indonesia pernah ditanganinya seperti pesepakbola Evan Dimas, Andik Vermansyah, Otavio Dutra, petenis Christopher Rungkat, hingga Pembalap Formula 2 Sean Gelael.

Bahkan para sport enthusiast seperti Dian Sastrowardoyo, Luna Maya, Bunga Citra Lestari, Ariel Noah juga pernah merasakan sentuhan tangan dingin Asep sebagai fisioterapis mereka.

Timnas Bahrain Gilas 2 Tim Kuat, Sinyal Bahaya untuk Timnas Indonesia

Pengalaman dan kapasitas Asep pun membawanya kini sebagai fisioterapis olahraga di Timnas Indonesia U-19. Pada 2018 lalu, Asep juga menjabat sebagai Project Manager Asian Games Medical Suport.

Keseriusan dalam Sport Physiotherapist dibuktikan Asep dengan mendirikan PT. Indo Sehat Fisioterapi di Jakarta pada tahun 2016.

FC Utrecht Datangkan Pemain Keturunan Depok, Calon Pemain Timnas Indonesia Ole Romeny Terancam

Asep mengatakan, latar belakang pendidikan dan kecintaanya pada olahraga menjadi salah satu alasannya.

Asep menceritakan, pada awalnya ia kerap melihat banyak orang kebingunangan memulihkan cedera dan salah penanganan. Kemudian, dia berbagi pengetahuan soal cedera olahraga. Hingga akhirnya, orang-orang tersebut berkonsultasi kepadanya melalui media sosial maupun pertemuan langsung.

"Untuk memberikan manfaat lebih banyak kepada orang selain atlet, maka saya membuka physiopreneur Sport Physiotherapy pertama kali di kota malang bersama kawan kuliah saya. Setelah itu diikuti di Surabaya, Jakarta, Bandung dan Makassar.," kata Asep.

Dalam menjalankan bisnisnya Asep tidak hanya berkutat pada konsep pelayanan fisioterapi cedera olahraga seperti penanganan cedera saja. Namun juga pencegahan cedera ( pengurangan resiko cedera) serta layanan recovery dan peningkatan performa berolahraga.

Asep menjelaskan, jenis cedera kini semakin beragam seperti ankle sprain, knee ligament injury ( ACL, MCL, PCL,LCL ) , cedera meniscus lutut baik operasi maupun tanpa operasi. 

Selain cedera olahraga, physiopreneur pun menangani beberapa keluhan yang berkaitan dengan lifestyle dan daily working seperti frozen shoulder, lower back pain, tension headache serta berkaitan dengan usia seperti knee osteoarthritis (pengapuran lutut)

Di Tahun 2020 ini, Asep membuka layanan sport science dan, body performance yaitu KINETICX di Surabaya di mana layanan utamanya adalah edukasi kepada pasien mengenai pengukuran dari gerakan, kekuatan otot, power.

“Kualitas fisioterapis di Indonesia sebenarnya tidak kalah dengan fisioterapis di luar negeri, hanya perlu meningkatkan kepercayaan diri dan komunikasi yang baik sehingga pasien menjadi lebih termotivasi juga untuk segera pulih dari cederanya," ucapnya.

"Sehingga orang Indonesia bisa mendapatkan kualitas pelayanan yang standarnya diterima oleh internasional dan diakui keprofesionalannya,” sambungnya.

Lebih lanjut Asep optimis ke depannya jasa rehabilitasi cedera olahraga yang dibangunnya akan dibutuhkan oleh pelaku olahraga.

“Peluang bisnisnya semakin besar karena kesadaran orang berolahraga semakin tinggi, sehingga jumlah calon client meningkat bukan hanya menunggu saat mereka cedera, tetapi semakin sadar merawat dan memeriksakan tubuhnya juga," tuturnya.


,
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya