FC Utrecht Enggan Bayar Barito Putera, Bagus Kahfi Gagal ke Eropa
- Dok. Garuda Select
VIVA – Kegagalan Bagus Kahfi merapat ke FC Utrecht disinyalir karena masalah komunikasi. Pemain yang akrab disapa Kribo itu akhirnya harus memupus mimpi berkarier di Eropa.
Barito Putera sebagai tim pemilik Bagus Kahfi tak kunjung menerbitkan surat keluar seperti yang sudah diminta FC Utrecht. Tenggat waktunya sampai Jumat malam WIB 28 November 2020.
Beredar kabar jika FC Utrecht enggan mengeluarkan uang untuk memboyong Bagus Kahfi seperti yang diminta Barito Putera. Masih punya ikatan kontrak setahun, klub berjuluk Laskar Antasari ingin ada pembayaran dana kompensasi.
Sebuah permintaan yang wajar bagi tim yang mengikat pemainnya dengan kontrak. Apalagi selama ini mereka sudah membayarkan gaji dan melakukan pembinaan.
Bagus Kahfi yang secara resmi dipinjam oleh PSSI untuk ikut dalam program Garuda Select sebenarnya belum dikembalikan ke Barito Putera. Tapi malah muncul kabar dia disalurkan ke klub lain lagi usai sembuh dari cedera.
PSSI pun akhirnya buka suara. Mereka mengaku ketika masalah ini mulai mencuat, langsung memulangkan Bagus Kahfi ke Barito Putera. Lalu komunikasi antara kedua pihak dilakukan, sampai akhirnya keluar sinyal positif.
Namun sekarang situasinya malah berbeda sekali. PSSI menyadari ada masalah di sini. Namun mereka tidak bisa bertindak terlalu jauh, mengingat ikatan kontrak adalah urusan profesional pemain dengan klub.
"Sekarang bagaimana Bagus Kahfi boleh pindah atau tidak itu urusan profesional klub. PSSI menginginkan semuanya berjalan dengan baik dan lancar," kata Indra, dikutip dari laman resmi PSSI.
"Dan PSSI tidak bisa mengintervensi kontrak antara pemain serta klub dalam hal ini Barito Putera. Jadi PSSI tidak bisa masuk terlalu dalam dalam urusan ini," imbuhnya.
Saat ini Barito Putera mendapat banyak kecaman dari warganet, termasuk Direktur Teknik Garuda Select, Dennis Wise. Mantan pemain Chelsea tersebut menganggap Laskar Antasari telah memupus mimpi Bagus Kahfi.
