Ultimatum Ketum PSSI Usai 2 Pemain Timnas Indonesia U-19 Dicoret
- VIVA / Robbi Yanto
VIVA – Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan memberikan ultimatum setelah dua pemain Timnas Indonesia U-19 Serdy Ephy Fano dan Mochamad Yudha Febrian dicoret.
Keduanya melakukan tindakan indispiliner berat seperti tidak ikut timbang badan, telat datang latihan hingga kembali ke hotel pukul 03:00 WIB.
Iriawan menegaskan, tidak ada tempat untuk pemain yang tidak disiplin di Timnas U-19. Dia menyebut para pemain harus sepenuh hati menjalani setiap program yang diberikan pelatih.
Pasalnya, kegiatan Timnas U-19 ini harus dipertanggungjawabkan karena dibiayai rakyat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Tidak ada tempat di Timnas Indonesia U-19 bagi pemain yang melakukan indisipliner," kata pria yang akrab disapa Iwan Bule itu, dalam rilis PSSI.
"Uang yang digunakan ini dari rakyat. Jadi, seluruh pemain harus serius. Jangan main-main. Kalau main-main, pasti dicoret. Contohnya yang menimpa dua pemain tersebut," tegasnya.
Sementara itu, pencoretan ini merupakan yang kedua kali bagi Serdy. Pemain muda Bhayangkara tersebut sebelumnya didepak dari skuad Garuda Muda sebelum keberangkatan TC ke Kroasia pada akhir Agustus 2020 kemarin.
Penyebabnya hampir sama, Serdy tak disiplin karena bangun kesiangan hingga datang terlambat saat latihan. Dia dicoret bersama rekan sekamarnya Ahmad Afhridzal.
Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri sepakat dengan penerapan disiplin ketat di Timnas Indonesia U-19. Pencoretan Serdy dan Yudha menurutnya sudah sangat tepat.
"Dengan disiplin yang ketat, untuk menuju prestasi akan lebih mudah ketimbang pemain yang suka indisipliner," ucap Indra Sjafri.