Liga 1 dan 2 Ditunda Lagi, Klub Makin Terbebani
- VIVAnews/Uga Andriansyah
VIVA – Sekretaris Umum PSMS Medan, Julius Raja, mengungkapkan kekecewaannya mendengar Liga 1 2020 comeback batal bergulir. Menurutnya, pembatalan ini menambah beban klub.
Seperti diketahui, PSSI memutuskan untuk mengurungkan niatnya menggulirkan kembali Liga 1 2020. Sebab, tak mendapat izin keramaian dari Kepolisian Republik Indonesia yang menjadi salah satu syarat penting menggelar pertandingan.
Hal itu tak lain karena masih tingginya kasus COVID-19 di Indonesia. Per hari ini saja, Selasa 29 September 2020, terdapat penambahan 4.002 kasus sehingga total pasien positif berjumlah 282.724 kasus.
Memang, muncul kabar kalau kompetisi hanya ditunda lagi selama sebulan. Jadi, ada kemungkinan bergulir pada November mendatang.
Namun, bagi Julius, keputusan tersebut tetap memberatkan klub. Sebab, klub harus tetap mengeluarkan gaji dan tak mendapat pemasukan.
Satu-satunya penerimaan klub saat ini bergantung pada subsidi dari PT. Liga Indonesia Baru, selaku operator. Masalahnya, jumlahnya hanya sedikit, sekitar Rp150 juta, per termin. Sementara, pengeluaran sebulan ditaksir berkisar Rp650 juta.
"Yang jelas semua peserta pasti mengeluh. Semua peserta sekarang tujuannya bagaimana liga bisa berjalan karena tim sudah persiapan. Dan semua tim rata-rata sudah jor-joran dalam mengeluarkan uang untuk mencari yang terbaik bagi pemain," kata Julius saat dihubungi wartawan.
"Dengan tertundanya ini, klub-klub merasa dirugikan. Sebab, menambah pengeluaran satu bulan lagi. Sementara, subsidi dari liga dengan yang dikeluarkan klub tidak setimpal," lanjutnya.