Dampak Dahsyat Gantungnya Nasib Liga 2
- VIVA.co.id/Sadam Maulana
VIVA – PSSI telah secara resmi menunda proyek restart Liga 1 dan 2. Perkaranya, izin tak keluar dari pihak kepolisian karena pandemi virus corona COVID-19 yang trennya terus menanjak dalam satu bulan terakhir.
Belum ada kepastian kapan kompetisi digelar. Tentu, dalam situasi yang tak tentu macam ini, ditambah keputusan kurang enak didengar, klub pastinya resah.
Tapi, mau tak mau mereka harus terima karena memang situasinya kurang ideal.
Hanya saja, klub harus putar otak demi bertahan di situasi yang serba sulit. Terlebih untuk klub Liga 2, yang anggarannya sangat minim.
"Kami pasrah, walau tak rela," kata manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin, Selasa 29 September 2020.
Hendri memang sudah melihat adanya efek domino dari penundaan ini. Terutama, dari segi operasional klub.
Jelang kompetisi kembali dimulai, klub pastinya jor-joran mengeluarkan uang demi memperkuat skuadnya. Merekrut pemain, kontrak diperbarui, tapi sponsor yang datang dalam kondisi sulit ini tak memberikan pasokan dana besar.
Pastinya, klub pusing dan harus putar otak lebih keras agar bisa bertahan di situasi yang sulit.
"Semua klub hancur lebur. Sponsor yang masuk sedikit. Pemain kehilangan pekerjaan. Lalu, sudah ada klub yang sudah di lokasi macam PSIM Yogyakarta. Klub rekrut pemain baru, itu duit semua. Harusnya, tegas," jelas Hendri.