Janjian dengan Alfred Riedl, Terlambat 5 Menit Berarti Batal
- affsuzukicup.com
VIVA – Sosok Alfred Riedl terlihat dingin. Sorot mata yang tajam dan kerutan di wajah memunculkan kesan keseriusan mantan pelatih Timnas Indonesia tersebut.
Riedl adalah sosok yang begitu dikenang oleh publik pecinta sepakbola Indonesia. Itu sebabnya, ketika dia meninggal dunia pada usia 70 tahun, di sosial media banyak ungkapan duka untuknya.
Baca juga: Drone Terbang di Tengah Latihan Timnas Indonesia, Alfred Riedl Ngamuk
Dua kali Timnas Indonesia dibawa Riedl mencapai final Piala AFF, yakni 2010 dan 2016. Sayangnya, di kedua partai puncak itu skuad Garuda harus menelan kekalahan.
Di balik semua itu, ada cerita menarik dari Riedl yang dibagikan sopir pribadinya ketika berbincang dengan VIVA. Ketika itu, kami bertemu di sebuah warung dengan Hotel Lorin, Sentul, tempat Timnas Indonesia menginap jelang semifinal Piala AFF 2016.
Diceritakan olehnya, Riedl adalah orang yang paling disiplin mengenai waktu. Dia akan sangat gelisah ketika akan bertemu orang dan jalanan macet parah.
Mantan pelatih Timnas Vietnam itu pasti akan meminta sang sopir untuk mencari jalan alternatif. Sikapnya yang tidak mau terlambat ketika berjanji dengan orang lain juga berlaku sebaliknya.
Salah seorang staf Timnas Indonesia pernah pula bercerita mengenai sikap Riedl yang tak mau kompromi soal waktu janji. Pernah suatu kali dia sudah mengatur pertemuan wawancara dengan media massa Vietnam.
Tapi, jurnalis televisi Vietnam itu tidak kunjung datang di waktu yang telah ditentukan. Riedl coba menanti sekira tiga menit, dan ketika dia tak melihat orang yang mau mewawancarainya, dia kembali ke kamar.
Rupanya jurnalis Vietnam tersebut telat lima menit dari waktu yang ditentukan. Mereka tiba di lobby hotel dan coba menghubungi Riedl. Tapi apa daya, sang juru taktik meminta mereka untuk kembali keesokan harinya.
Terkait kedisiplinan yang diterapkan Riedl, mantan asisten pelatih Timnas Indonesia, Widodo Cahyono Putro memberi pembenaran. Itulah aturan yang selalu dikedepankan oleh pria kelahiran 2 November 1949 tersebut.
"Kalau masalah disiplin, dia nomor satu," ujar Widodo kepada VIVA, Selasa malam WIB 8 September 2020.