PSSI Mau Naturalisasi Pemain Brasil, Berani Tabrak Aturan FIFA?

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan
Sumber :
  • pssi.org

VIVA – Isu naturalisasi berhembus sepakan belakangan ini. Anginya semakin kencang setelah invasi lima pemain Brasil yang tersebar di tiga klub Liga 1 2020.

Arema FC Bangga 2 Pemainnya Dipanggil Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024

Persija Jakarta kedatangan dua pemain yaitu Thiago Pereira dan Maike Henrique de Lima. Keduanya juga sudah ikut berlatih sejak Kamis kemarin. 

Sehari sebelumnya, Henrique Bartoli Jardim dan Hugo Gilherme Correa Grillo bergabung dengan Arema FC. Setelah Arema dan Persija, giliran Madura United kedatangan pemain muda asal Brasil bernama Robert Junior Rodrigues Santos.

Arema FC Juara ASBWI Cup 2024 Usai Tumbangkan Putri JP Jakarta

PSSI sempat membantah bahwa kelima pemain itu ada ada hubungannya dengan mereka. Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri menegaskan kedatangan sejumlah pemain muda Brasil ke Indonesia adalah keinginan klub.

"Kedatangan para pemain asing muda dari Brasil ini tidak ada kaitannya dengan PSSI. Itu urusan klub klub Liga 1. Pemain yang dipanggil timnas Indonesia tentu harus berpaspor Indonesia,” kata Indra.

Tekad Arema FC Meraih Kemenangan Perdana dengan Wajah Baru Stadion Soepriadi

Namun,  sebuah fakta terbongkar. Pernyataan itu berbanding terbalik dengan yang diucapkan oleh pelatih Persija Jakarta, Sergio Farias.

Juru taktik asal Brasil tersebut mengatakan, Thiago dan Maike datang sebagai bagian dari program PSSI. Organisasi yang dipimpin oleh Mochamad Iriawan ini berniat menaturalisasi lima pemain demi kepentingan Piala Dunia U-20 2021.

"Mereka adalah pemain muda yang akan berlatih untuk proyek dari PSSI. Para pemain ini berada di klub yang sama dengan anak saya di Brasil," kata Farias.

Maksud PSSI menaturalisasi pemain patut dipertanyakan karena terkesan tertutup. Padahal, pada pertengahan Juli 2020, PSSI telah memaparkan rencana naturalisasi itu saat webinar dengan salah satu media online nasional.

Anehnya, pemain-pemain yang bakal dinaturalisasi tersebut bertentangan dengan aturan FIFA. Jika mengacu pada Statuta FIFA terkait FIFA Eligibility Rules di pasal 7, para pemain-pemain itu tidak memenuhi satu pun dari empat syarat berikut: 

Pemain lahir di negara bersangkutan, salah satu orang tua kandung pemain lahir di negara tersebut. Kakek atau nenek sang pemain lahir di negara tersebut, dan pemain telah menetap di negara tersebut selama lima tahun, terhitung saat usianya mencapai 18 tahun. Jadi, PSSI berani tabrak aturan FIFA?

Pengamat sepakbola nasional, Tommy Welly mengatakan jika rumor ini benar terjadi, tindakan PSSI sudah ngawur. Menurut Tommy, tak ada untungnya menaturalisasi pemain berusia muda mengingat berbagai kasus yang pernah terjadi.

"Jika mereka half (setengah) keturunan Indonesia, mereka masih punya hak gabung timnas. Tapi ini kan, tidak. Aturan FIFA soal naturalisasi juga makin ketat. Secara moral ini, sangat-sangat mengkhianati dan merampas harapan anak muda mimpi bermain di timnas," kata Tommy, Sabtu 22 Agustus 2020.

"Jangan bicara pembinaan usia dini kalau ujungnya naturalisasi. Jangan bilang mengerti teori sepakbola tidak ada yang instant kalau ujungnya naturalisasi. RB Leipzig sudah kasih contoh, kok tidak belajar dari situ. Jadi naturalisasi merampas mimpi anak Indonesia yang dari kecil berlatih sepakbola di SSB untuk mimpinya pakai jersey timnas," tegasnya.

Baca Juga:

PSSI Merampas Mimpi Anak Indonesia
Ditantang Bertarung di MMA, Pesilat Wanita Chintya Akhirnya Buka Suara
Karma, Wilder Jadi Pecundang Usai Remehkan Mike Tyson

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya