Mantan Komite Etik FIFA Minta PSSI Tak Main-main dengan Statuta
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Mantan Komite Etik FIFA asal Indonesia, Dali Tahir mengingatkan PSSI untuk tidak main-main dengan statuta sendiri. Apalagi statuta tersebut adalah adopsi dari milik FIFA.
Maksud Dali adalah penunjukkan Yunus Nusi sebagai Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal PSSI. Padahal posisi dia sebelumnya adalah anggota Komite Eksekutif (Exco).
(Baca juga: PSSI Ngotot Plt Sekjen Yunus Nusi Tak Langgar Statuta)
Dalam statuta, seorang Sekjen tidak boleh menjadi bagian Badan PSSI. Sedangkan Exco adalah bagian dari Badan Eksekutif PSSI.
Dali berbicara mengenai hal ini karena PSSI dalam pembelaannya mengatakan Yunus tidak melanggar statuta. Terkait soal ini, pernah pula dilakukan oleh Joko Driyono yang menjadi Plt Sekjen, sementara jabatan sebelumnya adalah Wakil Ketua UMum.
"Soal statuta PSSI itu jangan bikin interpretasi sendiri-sendiri. Terus terang, saya menjadi sangat khawatir pelanggaran statuta ini lambat atau cepat akan tercium dan Indonesia bisa terkena sanksi dari FIFA," tutur Dali.
"Saya itu mencoba meluruskan masalah statuta PSSI itu karena Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Jangan sampai adanya pelanggaran itu akan berdampak terhadap penyelenggaran even dunia pertama kali di Indonesia," imbuhnya.
(Baca juga: Sedih Melihat Kondisi PSSI)
Dali tahu betul, FIFA takkan pernah main-main jika melihat adanya pelanggaran statuta. Untuk itu, dia tak bosan mengingatkan PSSI untuk kembali ke jalur yang benar.
"Sebagai masyarakat sepakbola, saya wajib mengingatkan sekali lagi kepada PSSI Â bahwa FIFA itu memiliki sikap zero tolerance dalam menghadapi para pelanggar statuta," kata Dali.