Motta ke Persija karena Uang, Benarkah?
- Persija.id
VIVA – wMenjadi pertanyaan besar mengapa Marco Motta, mantan pemain di klub sebesar Juventus dan AS Roma, mau menerima pinangan Persija Jakarta. Di usianya yang senja, tentu pertanyaan muncul, apakah Motta gabung Persija hanya demi uang saja.
Semua tahu, seperti apa sepakbola Indonesia. Pemain asing di Indonesia, seperti dimanja.
Mereka mendapatkan fasilitas mewah, gaji fantastis, dan perlakuan beda dari klub yang mempekerjakannya.
Namun, Motta menegaskan kehadirannya di Persija bukan disebabkan oleh faktor uang atau materi lainnya.
"Sepakbola hal pertama dalam hidup saya. Datang ke sini, bukan karena ingin jalan-jalan di Jakarta, apalagi demi uang. Dua tempat yang paling penting bagi saya di Jakarta hanya lapangan latihan dan stadion. Setelah itu, kalau saya punya satu dua hari libur, bawa keluarga saya lihat hal lain. Tapi, saya di sini untuk sepakbola," kata Motta di kantor Persija, Senin 3 Februari 2020.
Motta hanya mencari kesempatan bermain yang tinggi dan ingin memuluskan ambisinya menyalurkan keinginan dekat dengan sepakbola.
"Contohnya di musim lalu, saya di tim lain dengan kontrak tiga tahun. Tapi, saya kurang nyaman karena mereka punya banyak masalah di sana. Saya memutuskan pergi dan menunggu kesempatan lain. Kemudian, Persija datang menghubungi saya," terang Motta.
Motta menambah panjang daftar mantan pemain top Eropa yang mencari peruntungan di Indonesia. Jauh sebelum pemain 33 tahun itu, klub-klub Indonesia gencar mendatangkan mantan pemain yang pernah berkompetisi di Eropa.
Sebut saja Michael Essien (Persib Bandung), Nick van der Velden (Bali United), Paulo Shane Smeltz (Borneo FC), Tijani Belaid (Sriwijaya FC), Peter Odemwingie (Madura United), Didier Zokora (Semen Padang), Mohamed Sissoko (Mitra Kukar), Danny Sean Guthrie (Mitra Kukar), Julien Faubert (Borneo FC), dan Eero Markkanen (PSM Makassar).
Menarik menunggu penampilan Motta di Persija. Patut ditunggu apakah mantan penggawa Timnas Italia di Olimpiade 2008 itu mampu beradaptasi dengan kultur sepakbola Indonesia. Pasalnya, selama ini, tak banyak pemain-pemain Eropa yang dapat bertahan lama berkarier di Indonesia.