Menapak Jejak Toni Kroos Ala Pemain Garuda Select David Maulana
- Mola TV
VIVA – Deep-lying playmaker, merupakan salah satu posisi paling penting di sepakbola modern saat ini. Tugas dari pemain dengan posisi tersebut, begitu sentral karena bisa mengatur ritme permainan, hingga jadi sumber dalam aliran bola di tim yang dibelanya.
Bukan cuma mengatur ritme dan mengalirkan bola, gelandang dengan tugas seperti ini juga harus memiliki kemampuan membaca arah permainan lawan yang mumpuni, sehingga mampu mematahkan alur serangan.
Andrea Pirlo, Toni Kroos, Sergio Busquets, Xavi Hernandez, hingga Thiago Alcantara, adalah contoh nyata dari pemain yang berposisikan sebagai deep-lying playmaker.
Dilihat dari posisi sekilas, mereka terlihat sebagai gelandang bertahan. Padahal, tidak. Posisinya cuma ditempatkan lebih ke dalam agar pandangan mereka lebih luas.
Indonesia masih belum terlalu banyak melahirkan deep-lying playmaker. Namun, belakangan muncul nama-nama yang diperhitungkan untuk mengisi pos tersebut, seperti Zulfiandi dan Muhammad Hargianto.
Kini, muncul nama lain yang lebih segar untuk bisa mengemban tugas tersebut bersama Timnas Indonesia. Dia adalah David Maulana.
Saat ini, kemampuan David sedang ditempa dalam program Garuda Select. Kemampuannya sebagai deep-lying playmaker terus diasah oleh pelatih Des Walker dan Dennis Wise.
Bersama Garuda Select, David mengaku mendapatkan pengalaman berharga dalam mengasah kemampuannya mengemban tugas tersebut. Gaya lawan berbeda, memacu David untuk lebih kreatif dan bekerja keras di lini tengah.
"Cara main mereka berbeda. Kuat dalam memegang bola. Terlebih, komunikasi antar lini di klub Eropa, berjalan lancar," kata David kepada VIVAnews.
David mengakui, ada dua role model yang dijadikannya sebagai acuan dalam bermain. Di Indonesia, Evan Dimas Darmono selalu dipantau permainannya.
Namun, untuk pemain internasional, David begitu mengagumi sosok Kroos yang bermain begitu sederhana dan cerdas.
"Permainan mereka bagus. Pun, sikap di dalam dan luar lapangan keduanya patut dicontoh. Itu mengapa saya mengidolakan mereka," ujar David.
Sejak membela Timnas U-16, David diyakini jadi salah satu pemain dengan prospek paling cerah di Indonesia. Hanya saja, status wonderkid yang disandang, tak membuat David bangga.
Justru, David merasa harus lebih waspada dan meningkatkan kualitas permainannya lebih baik.
"Karena mimpi saya, main di luar negeri. Itu kan mimpi semua pemain Indonesia. Tapi, secara spesifik, saya mau main di Liga Jerman. Banyak pemain Indonesia yang bagus, saya harus berusaha jadi lebih baik," tegas David.