Bambang Pamungkas Sosok Tepat Jadi Manajer Persija

Ismed Sofyan bersama Bambang Pamungkas
Sumber :
  • instagram.com/ismedsofyan14

VIVA – Persija Jakarta siap menyongsong Liga 1 2020 dengan kekuatan maksimal. Pelatih baru mereka datangkan, yakni Sergio Farias.

Juru taktik asal Brasil yang pernah sukses merebut gelar juara Liga Champions Asia bersama klub Korea Selatan, Pohang Steelers pada 2008.

Di barisan pemain, sosok gelandang muda andalan Timnas Indonesia, Evan Dimas juga mereka rekrut. Ditambah pemain seperti Alfath Fathier dan Rafli Mursalim.

Manajemen Persija juga tak bisa begitu saja melupakan jasa pemain lama. Salah satunya adalah Ismed Sofyan, pilar andalan tim berjuluk Macan Kemayoran ketika menjadi juara Liga 1 2018.

Ismed memberi pandangannya terkait dengan kebijakan manajemen Persija di bursa transfer. Dia rupanya juga terus mengikuti perkembangan kabar Bambang Pamungkas akan menjadi manajer tim.

Pria berusia 40 tahun tersebut mengaku senang dengan keputusan manajemen untuk mengangkat rekan setimnya menjadi manajer. Baginya, sosok Bepe --sapaan akrab Bambang-- amat layak menduduki jabatan tersebut.

Berikut petikan wawancara dengan Ismed usai menjalani latihan di Lapangan National Youth Training Center (NYTC), Sawangan, kemarin:

Melihat bursa transfer Persija sekarang?

Arema FC Juara ASBWI Cup 2024 Usai Tumbangkan Putri JP Jakarta

Kalau saya melihat perkembangan dan berita-berita, pemain yang datang ke Persija adalah pemain kelas satu. Saya berharap bisa datang lagi pemain yang sudah disebut-sebut oleh manajemen dan pelatih. Semoga di 2020 kita bisa membangun tim yang solid dan dibanggakan. Punya target untuk juara.

Pelatih baru bagaimana?

Persib Bandung vs Borneo FC, Bojan Hodak: Layaknya Laga Derby

Sejauh ini belum ada dari manajemen belum bicara kepada pemain, akan seperti apa nantinya dengan pelatih baru. Apa saja aturan yang harus kita patuhi dalam tim. Jadi nunggu semua pemain kumpul, baru nanti manajemen bisa bicara kepada kita.

Isu Bambang Pamungkas jadi manajer tim?

OJK Panggil Manajemen Lunaria Annua Teknologi, Ini Masalahnya

Saya pikir pantas. Karena sosok Bepe baik. Dia berasal dari Persija. Dia punya kemampuan dan kapasitas untuk menjadi manajer. Saya pikir tidak meragukan kalau dia diangkat jadi manajer Persija untuk 2020.

Nanti tidak susah minta bonus kemenangan?

Tetap saya akan hormat kepada dia, karena dia atasan saya. Nanti untuk urusan izin, salah satunya minta izin ke Bepe (sebagai manajer).

Jadi enak dong ya?

Sebenarnya tidak enak juga sih. Karena lebih enak ketika jadi pemain. Kita bersahabat. Hanya sekarang posisinya berbeda, dan harus bisa dibedakan teman dan pekerjaan.

Dulu selalu satu kamar dengan Bepe. Waktu itu sebagai pemain senior suasana seperti apa? Misal, seperti saat Persija sedang terpuruk.

Sebenarnya tidak terlalu besar ya. Begini maksud saya, kita pemain senior itu cuma bisa membimbing. Karena kan di 20 sampai 30 pemain yang lain kan sifatnya berbeda-beda, jadi ibaratnya kita ini cuma meredam saja. Apabila ada pemain yang bergejolak, kita bisa meredamnya dengan cara yang benar.

Jangan sampai meledak-ledak, emosi karena ada permasalahan di tim atau manajemen. Jika kita bisa bicara baik-baik kan alangkah baiknya begitu, daripada kita harus dengan emosi.

Bek Persija Jakarta, Ismed Sofyan

Cara-cara membangun kebersamaan?

Jadi kita membangun tim itu dari pertemanan, keseharian, dan pergaulan. Jadi dampaknya di lapangan nanti akan terlihat bagaimana kompaknya tim ini.

Sekarang tidak ada Bepe, Anda jadi sendirian yang paling senior?

Kalau dibilang sendiri sih tidak, karena Bepe kan nanti di posisi manajer. Mungkin nanti kalau ada satu hal yang saya bisa koordinasi dengan dia kenapa tidak.

Sekarang juga masih ada Andritany (Ardhiyasa) dan Ramdani (Lestaluhu). Jadi saya tidak sendirian. Masih banyak beberapa teman yang bisa untuk mencari solusi apabila di kemudian hari terjadi masalah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya