Fakhri Husaini Ogah Dijadikan 'Pembantu' Shin Tae-yong

Pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini
Sumber :
  • VIVA / Pratama Yudha

VIVA – Mantan pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini tegas menolak, jika diminta PSSI untuk menjadi asisten Shin Tae-yong. Fakhri saat ini, memang belum menemui kejelasan soal masa depannya usai meloloskan Timnas U-19 ke Piala Asia U-20.

Kisah Mualaf Diego Michiels, Pemain Naturalisasi yang Kritik Timnas Indonesia

Rencananya, PSSI bakal memberikan posisi yang ditempati Fakhri sebelumnya kepada pelatih anyar Shin Tae-yong. Juru taktik asal Korea Selatan tersebut, juga diberikan mandat untuk menangani Timnas U-23 dan Timnas senior. 

Sejauh ini, baru Indra Sjafri yang ditunjuk PSSI menjadi asisten. Sedangkan Fakhri, mengaku belum mendapatkan tawaran.

Profil Diego Michiels, Pemain Naturalisasi yang Kritik Timnas Indonesia: Baru Menang Sekali...

Namun, Fakhri menolak, jika nantinya PSSI meminta dirinya sebagai asisten. Sebab, jabatan itu tidak memberikan tantangan kepadanya.

Pelatih baru Timnas Indonesia, Shin Tae-yong

Timnas Indonesia Mendunia, Jersey Jay Idzes Cs Siap Terseber di dalam dan Luar Negeri

"Kalau saya mau cari aman, pasti akan saya terima sebagai asisten. Tetapi, saya bukan tipe itu. Saya tidak akan meninggalkan pekerjaan dan keluarga, kalau cuma jadi asisten," kata Fakhri kepada VIVA.

Selain itu, alasan Fakhri menolak, karena ia memikirkan asistennya saat menangani Timnas U-19 yang sudah bekerja keras membantunya.

"Kalau saya jadi asisten, tidak ada yang saya berikan untuk negara. Sedangkan saya sudah meninggalkan keluarga dan pekerjaan. Saya ingin ada tantangan sendiri," ucapnya.

"Lalu, kalau saya jadi asisten di Timnas U-19, bagaimana asisten saya kemarin. Ada coach Sahari Gultom, ada Mahruzar Nasution. Ke mana mereka? Saya tidak ingin selamat sendiri," ujarnya.

Pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini.

Lalu, Fakhri menegaska,n siap menanggung target yang dibebankan PSSI jika memang diberikan kepercayaan sebagai pelatih utama.

"Justru, saya menolak, karena ingin menjawab tantangan itu. Karena sebagai pelatih sudah biasa dengan tantangan. Selain itu, PSSI juga harus percaya bahwa pelatih lokal juga bisa mengangkat prestasi sepakbola Indonesia," tegasnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya