Ini Borok Manajemen Persija Versi Edson Tavares
- VIVAnews / Lucky Aditya
VIVA – Pelatih asal Brasil, Edson Tavares harus mengakhiri kariernya bersama Persija Jakarta. Kontraknya tak diperpanjang setelah Liga 1 2019 selesai.
Tavares tak masalah kontraknya berakir. Namun, cara manajemen Macan Kemayoran mengakhiri kontraknya sangat disesalkan. Pelatih 63 tahun tersebut mengatakan, kontraknya diakhiri hanya lewat pesan singkat, WhatsApp.
Tavares juga mengumbar borok manajemen Macan Kemayoran. Menurutnya ada yang aneh dalam pemutusan kerja sama. Padahal, para pemain dan suporter menginginkannya tetap bertahan.
Tavares lalu mencontohkan pelatih Persija sebelumnya, Stefano Cugurra. Juru taktik yang juga asal Brasil itu pergi ke Bali United padahal berhasil membawa Persija juara Liga 1 2018.
"Keputusan manajemen Persija tidak sejalan dengan keinginan para pemain dan Jakmania. Manajemen memang aneh. Kalau kalian ingat, Teco berhasil membawa Persija menjadi juara tetapi juga dipecat," kata Tavares kepada wartawan.
"Aku memiliki hubungan yang bagus dengan pemain. Dan, Aku sudah melakukan pekerjaan bagus. Hasil yang kami dapat tidak buruk. Aku berhasil menyelamatkan Persija. Aku bekerja selama dua setengah bulan dan mampu mengumpulkan 24 poin," imbuhnya.
Tak sampai di situ, menurut Tavares, manajemen Persija sangat tidak menghormati Jakmania dan para pemainnya. Dia mencurigai adanya nuansa bisnis dalam kasus kontraknya ini.
"Semua adalah pertimbangan bisnis. Ketika kamu mengganti pemain, pelatih, di situ ada uang yang terlibat. Ada orang yang akan dapat komisi dari sana. Buatku ini benar-benar menjijikkan," tuturnya.
Kemudian, Tavares juga menyebut manajemen Persija menjadikan dirinya sebagai rayuan agar pemain bertahan di Persija.
"Mereka menggunakan namaku untuk memperpanjang kontrak pemain. Lebih dari 90 persen pemain ingin aku bertahan dan Pak Ferry setuju sehingga para pemain pun mau bertahan," jelasnya.
Tavares didapuk sebagai pelatih Persija pada akhir September 2019. Ketika itu, Persija masih terjebak di papan bawah klasemen Liga 1. Bersama Tavares, prestasi Ismed Sofyan cs membaik hingga akhirnya bisa finis di urutan 10.
Secara terpisah, VIVAnews mencoba mengonfirmasi pernyataan Taveres kepada manajemen Persija. Kami telah menghubungi Ferry Paulus sebagai Presiden klub. Namun, telepon dan pesan singkat kami tak mendapatkan respons.
Kami kemudian mencoba menghubungi Direktur Umum Persija, Kokoh Afiat. Namun, ia enggan berkomentar banyak dan menyerahkan hal tersebut kepada Ferry. "Coba tanya ke Pak Ferry Paulus dia yang tangani kalau urusan itu," ucap Kokoh.