Jalan Panjang Fabiano Beltrame Jadi WNI, Hampir Menangis saat Disumpah

Fabiano Beltrame saat disumpah jadi WNI
Sumber :
  • Dok. Humas Kemenkumham Jatim

VIVA – Fabiano Beltrame resmi menyandang status kewarganegaraan Indonesia. Dia diambil sumpahnya di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur di Surabaya, pada Senin 16 Desember 2019.

Bek Muda Persib Tunda Gabung Timnas Indonesia karena Hal Ini

Saat diambil sumpah, bek asal klub Persib Bandung itu amat terharu hingga hampir menangis. Terlihat, bagaimana matanya berkaca-kaca.

Pemain kelahiran Brasil itu mengaku sudah sejak lama ingin memiliki kewarganegaraan Indonesia. Hingga sekarang, sudah hampir 15 tahun dia malang-melintang di persepakbolaan nasional.

Kemenangan Persib Atas Borneo FC Harus Dibayar Mahal, Dedi Kusnandar Alami Cedera

"Saya suka sekali di sini, orang-orangnya ramah sekali, dan dari awal saya datang sampai sekarang, saya diterima dengan baik sekali," katanya dalam sambutan.

Fabiano Beltrame saat disumpah jadi WNI

Lawan Bali United Ditunda, Bojan Hodak: Timnas Indonesia Sudah Bagus Kini Giliran Klub

Mantan pemain Madura United FC itu berjanji, akan menyumbangkan hal terbaik kepada Indonesia dan membawa nama harum bangsa. "Ini hari yang luar biasa buat saya. Bisa menjadi WNI adalah kebanggan buat saya," tambahnya.

Untuk menyadang status WNI, Fabiano harus melewati jalan panjang. Bahkan, dia harus rela tidak bisa bermain di Liga 1 2019, karena proses naturalisasinya menggantung.

Di awal musim, Fabiano bergabung dengan Persib. Dengan harapan, jelang penutupan pendaftaran pemain, proses naturalisasinya rampung.

Namun apa daya, harapan dia mengganti kewarganegaraan tidak terwujud sesuai target. Alhasil, Persib tidak memasukkan namanya dalam daftar kuota pemain asing.

Memang tidak mudah bagi pemain seusia Fabiano untuk bisa menjalani naturalisasi. Sudah 37 tahun, pertimbangan untuk berguna ke Timnas Indonesia pun tidaklah besar.

Bahkan, tak sedikit yang memandang, pemain tua menjalankan naturalisasi hanya untuk akal-akalan kuota pemain asing. Karena, tentu akan sulit bersaing dengan pemain asing lainnya yang lebih muda. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya