FOKUS: Akhir Tragis Kalteng Putra, Semen Padang dan Badak Lampung
- Instagram/@badaklampungfc
VIVA – Liga 1 2019 memasuki episode terakhir. Persaingan juara sudah selesai sejak pekan ke-30. Bali United yang berjalan sendirian di puncak klasemen berhasil menjuarai kompetisi lebih cepat.Â
Pasukan Stefano Cugurra mengunci gelar juara di markas Semen Padang setelah menang 2-0 di Stadion Haji Agus Salim, 2 Desember 2019.Â
Jika Bali United keluar sebagai juaranya, Kalteng Putra, Badak Lampung dan Semen Padang malah sebaliknya. Tiga tim itu harus turun kasta ke Liga 2 musim 2020.Â
Kalteng Putra adalah tim pertama yang terdegrasasi. Penyebabnya, tim berjuluk Laskar Isen Mulang hanya bermain imbang 0-0 dengan Persipura Jayapura pada laga pekan ke-32 di Stadion Tuah Pahoe, Kamis 12 Desember 2019.
Tambahan satu poin tak mampu mendongkrak posisi Kalteng Putra. Mereka terbenam di peringkat ke-17 dengan poin 31. Kemenangan di dua pertandingan sisa pun tak akan mampu menyelamatkan mereka dari jeratan degradasi.
Sebab, di peringkat ke-15 atau satu tingkat di atas zona degradasi ditempati Persela Lamongan yang mengoleksi poin 40. Dua kemenangan yang diraih Kalteng Putra tak mampu mengejar poin Laskar Joko Tingkir.
Kemudian, Key Semen Padang menyusul Kalteng ke Liga 2 setelah takluk dari PSIS Semarang. Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Jumat 13 Desember 2019, Semen Padang tumbang 0-2.
Tragis bagi Semen Padang, saat membutuhkan kemenangan, mereka harus bermain 10 orang sejak pertengahan babak pertama usai Flavio Beck Junior dikartu merah.Â
Eks pemain Borneo FC dan Bhayangkara FC itu diusir wasit setelah menyikut pemain PSIS pada menit ke-32. Derita Semen Padang semakin lengkap, pada masa injury time, Agung Prasetyo juga diusir wasit.Â
Dikutip laman resmi Liga 1, kekalahan di markas PSIS membuat Semen Padang berada di juru kunci dengan koleksi 31 poin. Jumlah itu juga tak mampu mengejar poin Persela.Â
Badak Lampung Korban Keganasan Persija
Jalan yang dilalui Badak Lampung turun kasta sedikit berbeda dengan dua tim di atas. Tim besutan Milan Petrovic itu bergantung pada hasil Persija Jakarta kontra Madura United.
Sejatinya, Badak Lampung yang memiliki poin 33 masih memiliki peluang. Asalkan, Persija yang semula berada di peringkat ke-15 dikalahkan Madura United di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat 13 Desember 2019.
Nasib berkata lain, Persija malah mengganas dan mengahancurkan MU empat gol tanpa balas. Tambahan tiga poin membuat Persija naik ke peringkat 12 klasemen dengan 41 poin dan selamat dari jeratan degradasi.Â
Hasil ini berimbas langsung pada nasib Badak Lampung di Liga 1. Badak Lampung yang mengoleksi 33 poin dan menyisakan dua laga lagi juga tak bisa mengejar Persela.Â
Ledakan Kalteng Putra di Awal Musim
Kalteng Putra berlaga di Liga 1 2019 dengan kepala tegak. Sebagai tim promosi dan tidak diperhitungkan, Patrich Wanggai cs membuat kejutan di turnamen pramusim, alias Piala Presiden. Mereka berhasil melaju sampai babak semifinal sebelum akhirnya disingkirkan Arema FC.
Namu begitu, performa Kalteng Putra memang mengejutkan publik saat itu. Kalteng mampu bersaing dengan runner up Liga 1 2018 yaitu PSM Makassar dan dua tim lainnya yaitu Persipura dan PSIS. Hebatnya lagi, PSIS lolos ke babak 8 besar dengan status sebagai juara Grup C.
Kejutan Kalteng berlanjut. Laskar Isen Mulang menyingkirkan Persija Jakarta yang saat itu berstatus sebagai juara bertahan Piala Presiden dan juara bertahan Liga 1 2018 di babak 8 besar.Â
Mereka menang lewat babak adu penalti setelah bermain 2-2 dalam waktu normal. Langkah Kalteng akhirnya terhenti di babak semifinal. Mereka dua kali kalah dengan skor 0-3 dari Arema FC lewat dua pertemuan.
Masuk ke Liga 1 2019, Kalteng Putra juga tak buruk-buruk amat. Dalam empat laga awal, Kalteng berhasil memenangkan dua pertandingan yaitu kontra PSIS dan Barito Putera. Kalteng juga berhasil menahan imbang Persebaya 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo.
Namun, seiring waktu berjalan performa Kalteng Menurun. Memasuki pekan ke-32 mereka hanya mampu menang delapan kali dan kalah 17 kali, serta tujuh laga lainnya berakhir imbang.
Badak Lampung dan Semen Padang Sudah Diprediksi
Badak Lampung dan Semen Padang memang sudah diprediksi bakal turun kasta jauh-jauh hari. Bagaimana tidak, sejak awal kompetisi kedua tim sulit mendapatkan kemenangan.
Badak lampung yang pada musim ini baru berganti nama, sejatinya sempat tampil menjanjikan. Pada empat laga awal mereka berhasil meraih dua kemenangan dan dua kali kalah. Tapi, setelah itu dalam delapan laga selanjutnya mereka sama sekali tak pernah menang.Â
Parahnya lagi Semen Padang, Irsyad Maulana cs sudah kesulitan sejak kompetisi dimulai. Melansir Soccerway, mereka dalam 11 laga awal tak pernah menang. Momen keterpurukan itu yang juga membuat Syafrianto Rusli mundur dari kursi pelatih Semen Padang.
Tongkat estafet lalu dipegang Weliansyah sebagai pelatih interim. Namun tak lama, Weliansyah menanggalkan jabatannya pada pekan ke-18 tepat setelah Semen Padang dikalahkan PS Sleman di kandang.
Setelah itu, manajemen Semen Padang menggaet Eduardo Almeida. Tapi, performa Semen Padang tak banyak perubahan kala ditangani pelatih asal Portugal tersebut. Buktinya, hingga pekan ke-32 ini Semen Padang baru mengoleksi tujuh kemenangan, 10 imbang dan 15 kekalahan.
Tetap semangat Kalteng Putra, Semen Padang dan Badak Lampung!