Waktunya PSS Sleman Keluar dari Mimpi Buruk November 2019
- ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/wsj.
VIVA – November 2019 menjadi mimpi buruk bagi PSS Sleman. Dalam empat laga sepanjang bulan lalu, PSS tak mampu meraih kemenangan.
Mereka cuma bisa mendulang satu poin. Itu lahir ketika menghadapi juara Liga 1, Bali United, 6 November 2019.
Sisanya, saat menghadapi PSIS Semarang, Borneo FC, dan Barito Putera, PSS harus menelan kekalahan. Kekalahan melawan PSIS, 2 November 2019, menjadi yang paling telak. Dalam duel itu, PSS kalah, 0-3.
Periode Desember 2019, di penghujung kompetisi, Super Elang Jawa ingin memperbaiki torehannya.
Arsitek PSS, Seto Nurdiantoro, menyatakan telah melakukan evaluasi demi memperbaiki catatan timnya di Desember 2019 ini.
Mengawali kiprah di masa krusial kompetisi, PSS akan menghadapi Badak Lampung, Selasa 3 Desember 2019.
"Kami terus memperbaiki penyelesaian akhir. Mudah-mudahan, bisa bermanfaat buat pemain. Kami membangun motivasi, keceriaan, dan kekompakkan, usai kalah lawan Barito," ujar Seto.
Konsentrasi juga jadi catatan Seto. Di menit-menit krusial, Seto menilai anak-anak asuhnya sering kehilangan fokus.
Contohnya, ketika menghadapi Barito, PSS kebobolan di menit empat lewat Rafael Silva. Sebelumnya, saat melawan Borneo, kondisi yang sama juga dialami PSS. Javlon Guysenov menjebol gawang PSS di menit empat dalam duel itu.
"Di menit awal, pemain biasanya belum siap. Akhir laga, mereka sudah capek. Betapa pentingnya konsentrasi. Ini yang kami tekankan, agar pemain tidak beban," terang Seto.