Suporter Indonesia Jadi Korban di Malaysia, PSSI Enggan Riuh di Media
- ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
VIVA – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) enggan berkomentar banyak di media terkait dengan kericuhan suporter Malaysia dan Indonesia. Insiden yang terjadi saat Timnas Indonesia melawat ke Stadion Bukit Jalil dalam kualifikasi Piala Dunia 2022, Selasa, 19 November 2019.
Suporter Indonesia yang mendukung skuat Garuda bertanding mendapatkan intimidasi dan jadi korban kekerasan. Beberapa video kejadian tersebut sudah viral di media sosial.
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria mengutuk aksi tersebut. Dia mengaku telah menerima laporan intimidasi yang dilakukan oleh pendukung Malaysia.
Akan tetapi, Tisha menegaskan pihaknya takkan banyak bicara di media terkait masalah itu. Ada jalan lain yang menurutnya bisa ditempuh dan memiliki dampak positif.
"Pasti kami mengutuk hal demikian, pemukulan suporter. Pasti akan kami tindak lanjut, tapi bikan dengan berperang di media. Nanti kami kasih tahu caranya," kata Tisha saat ditemui di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kamis, 21 November 2019.
"Untuk keributan suporter di Malaysia, kami serahkan secara hukum. Jangan kita mengomentari di depan publik, nanti dari kami yang mengomentari secara hukum. Itu bukan wewenang saya, nanti Ketua Umum PSSI yang berkomentar," imbuhhnya.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga sudah menyatakan bakal melayangkan protes. Mereka akan menggunakan surat ultimatum diplomatik.