FOKUS: Akhir Pekan Ini PSSI Punya Ketum Baru
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Akhir pekan ini, PSSI akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) dengan agenda pemilihan Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan anggota Komite Eksekutif yang akan berlangsung di Jakarta, 2 November 2019.
Delegasi FIFA dan AFC akan memantau dan mengawasi langsung jalannya KLB PSSI. Dua delegasi FIFA yang akan hadir, yakni Head of Member Association Governance Service, Luca Nicola dan Development Manager Southeast and East Asia, Lavin Vignesh.
Sementara tiga delegasi AFC yang akan hadir, yakni Head of South Asia Unit AFC Member Association and Regional Associations Departemen, Purushottam Kattel, Manager of Asean Unit AFC Member Association and Regional Associations Departement, Nhodkeo Phawadee dan Secretary of AFC Member Association and Regional Associations Departement, Varankumar Sagaran.
Dengan kehadiran delegasi FIFA dan AFC maka secara legitimasi KLB PSSI 2019 cukup kuat.
“Kita tentu berharap acara KLB PSSI bisa berjalan dengan lancar dan tertib serta menghasilkan output yang positif untuk sepak bola Indonesia ke depan.” kata Sekrtaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria dalam rilis di situs resmi PSSI.
Sempat ada kekhawatiran, produk Kongres PSSI akan cacat hukum. Sebab, sejatinya Kongres digelar pada Januari 2020 mendatang. Mendadak, Kongres dimajukan dengan alasan permintaan voters. PSSI selanjutnya berkomunikasi dengan FIFA.
Ada anjuran dari FIFA agar Kongres tetap sesuai jadwal sebelumnya. Namun, PSSI kembali mengirimkan surat kepada FIFA, menjelaskan soal situasi terkini.
"Tidak cacat hukum," tegas Tisha usai bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali bersama dengan Iwan Budianto, Selasa 29 Oktober 2019.
"Apa disetujui FIFA? Mereka dalam sikap tidak atau menyetujui. Kongres itu merupakan kewenangan kami. Karena kami anggota FIFA, harus ada notifikasi ke mereka," tambah Iwan.
Apalagi delegasi FIFA dan AFC sebelumnya juga dilaporkan akan datang ke Kongres, menurut PSSI, yang bisa jadi tanda sudah ada persetujuan dari mereka.
Daftar Calon Tetap Komite Eksekutif PSSI 2019-2023
Seperti dilansir laman resmi PSSI, berikut ini daftar calon tetap Komite Eksekutif PSSI 2019-2023:
Calon Ketua Umum:
1 ARIF PUTRA WICAKSONO
2 AVEN S. HINELO
3 BENHARD LIMBONG
4 BENNY ERWIN
5 FARY DJEMY FRANCIS
6 LA NYALA MAHMUD MATTALITI
7 MOCHAMAD IRIAWAN
8 RAHIM SOEKASAH
9 SARMAN
10 VIJAYA FITRIYASA
11 YESAYAS
Calon Wakil Ketua Umum:
1 AVEN S. HINELO
2 BENNY ERWIN
3 BUDI SETIAWAN
4 CUCU SOMANTRI
5 DJAMAL AZIZ
6 DOLI SINOMBA SIREGAR
7 ESTI PUJI LESTARI
8 HASNURYADI SULAIMAN
9 HINCA PANJAITAN
10 IWAN BUDIANTO
11 JACKSON ANDRE WILLIAM KUMAAT
12 M. KHUSNAENI
13 TRI GOESTORO
14 VIJAYA FITRIYASA
15 YESAYAS
Calon Anggota:
1 AGUS AMBO DJIWA
2 AGUS RADAR SUCAHYO
3 AHMAD RIYAD
4 AHMAD SYAUQI SOERATNO
5 AKBAR FAISAL
6 ANDI DARUSSALAM TABUSALLA
7 ANDRE ROSIADE
8 ANDREAU MISANTA PRIBADI
9 ARY JULIANTA TRIDJAKA
10 AS SUKAWIJAYA
11 AUGIE BENYAMIN
12 AVEN S. HINELO
13 AZMY ALQAMAR
14 BANGUN SALMON SIAGIAN
15 BENNY ERWIN
16 BIGMAN L. TOBING
17 BUDI SETIAWAN
18 BUSTAMI ZAINUDIN
19 DAVID SULAKSMONO
20 DIRK SOPLANIT
21 DJAMAL AZIZ
22 EDI NURINDA SUSILA
23 EFENDI SYAHPUTERA
24 ELFANDI
25 ENDRI ERAWAN
26 ERWIN MAHYUDIN
27 ESTI PUJI LESTARI
28 FADHIL RAHMI
29 FAISAL RAHMAN
30 FRANS LEBU RAYA
31 HARUNA SOEMITRO
32 HASANI ABDUL GANI
33 HASNURYADI SULAIMAN
34 HINCA PANJAITAN
35 IBNU ZAKARIA SAKA
36 INDRA DT. RAJA LELO
37 JACKSON ANDRE WILLIAM KUMAAT
38 JULIUS RAJA
39 JUNI RAHMAN
40 KODRAT SHAH
41 LALU MARA SATRIAWANGSA
42 M. JAELANI SAPUTRA
43 M. KUSNAENI
44 NASIR SALASSA
45 NAZARUDDIN DEK GAM
46 NIRMALA DEWI
47 NISAN SETIADI
48 OYONG LISA
49 PAPAT YUNISAL
50 PIETER TANURI
51 PURWANTO
52 RAHMAT NASUTION HAMKA
53 REFRIZAL
54 RINCI GUSTIAWAN
55 RUDY KANGDRA
56 SONHADJI
57 SUMARDJI
58 SYAHRIAL
59 TIGOR SHALOM BOBOY
60 TOMMY APRIANTONO
61 TRI GOESTORO
62 TRIANA DEWI SEROJA
63 UCOK HIDAYAT
64 UDEN KUSUMA WIJAYA
65 UMUH MUCHTAR
66 VERY MULYADI
67 VIOLA KURNIAWATI
68 VIVIN CAHYANI SUNGKONO
69 YUDO HADIYANTO
70 YUNUS NUSI
71 ZULKARNAEN
Tudingan Gerakan Senyap
Satu hari jelang Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, sembilan dari 11 calon ketua umum induk sepakbola Indonesia itu mengadakan pertemuan dalam rangka menuangkan kekecewaan mereka terkait proses pelaksanaan KLB yang akan digelar pada Sabtu 2 November 2019.
Kekecewaan itu mereka tuangkan dalam 10 poin yang dirumuskan dalam deklarasi bertajuk "PSSI Baru Menuju Perubahan".
Deklarasi yang digelar di Jakarta, Jumat 1 November 2019 itu, dihadiri langsung oleh delapan caketum PSSI periode 2019-2023, yakni Fary Djemy Francis, Vijaya Fitriyasa, Yesayas Oktavianus, Rahim Soekasah, Arif Putra Wicaksono, Aven Hinelo, Benny Erwin, dan Sarman El Hakim. Hanya Bernhard Limbong yang absen lantaran berada di luar kota.
Seluruh caketum datang dengan memakai atasan berwarna putih. Pertemuan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Setelahnya, Fary yang ditunjuk sebagai juru bicara langsung mengutarakan sejumlah kejanggalan dalam proses pemilihan pengurus PSSI terbaru.
Tak tanggung-tanggung, mereka menuding ada pergerakan senyap dari "wajah lama" untuk "memenangkan" salah satu caketum. Bahkan, mereka juga menuding ada politik uang yang melibatkan salah satu caketum dengan voters.
"Terindikasi kuat adanya operasi senyap dari beberapa oknum Komite Eksekutif PSSI untuk memenangkan salah satu caketum di kongres," ujar Fary dalam konferensi pers di Jakarta.
Fary menyebut mereka memiliki alasan kuat di balik tudingan tersebut. Sebab, terjadi berbagai keanehan dalam tata cara pemilihan.
Salah satunya terlihat dari batalnya debat caketum yang awalnya dijadwalkan pada 31 Oktober 2019. Padahal, debat jadi satu-satunya medium yang bisa mendekatkan mereka dengan voters.
Selain itu, mereka mengkritisi ketiadaan sosialisasi tata cara pemilihan di kongres sampai 1 November 2019 atau satu hari menjelang kongres.
"Jika sudah begini, maka federasi kita, PSSI dan sepakbola Indonesia secara keseluruhan, dalam kondisi bahaya dan akan makin parah jika tidak ada perbaikan untuk menuju perubahan," tutur Fary.
Maka itu, Fary berharap jika voters pada KLB esok bisa memilih dengan menggunakan hati nurani.
"Kami mengimbau para voters, semuanya, untuk menggunakan hati nuraninya. Mari kita bergandengan tangan, dengan hati yang tulus, dengan cinta, untuk membawa sepakbola Indonesia menjadi lebih baik," ucap Fary.