Bima Sakti soal Alfin: Sudah Siapkan Tempat Utama di Timnas U-16
- Instagram/bimasakti230176
VIVA – Pelatih Tim Nasional U-16, Bima Sakti, merasa sangat terpukul dengan kepergian salah satu anak asuhnya, Alfin Lestaluhu, untuk selamanya. Pemain asal Tulehu, Ambon, itu meninggal dunia pada Kamis 31 Oktober 2019 di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta.
Alfin mengembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 22.11 WIB pada usia 15 tahun. Dia meninggal akibat mengidap Encephalitis dengan hypoalbumin.
Encephalitis adalah kondisi di mana otak mengalami pembengkakan karena infeksi atau karena gangguan sistem imun. Infeksi bisa disebabkan karena bakteri atau virus.
Kepergian Alfin memberikan pukulan telak bagi Bima. Sebab, dia merupakan pemain penting dalam skuat Timnas U-16. Sosoknya yang ceria juga memberi kesan tersendiri bagi pelatih 43 tahun itu.
"Jujur saya sangat merasa kehilangan dengan meninggalnya Alfin. Dia sosok pemain yang luar biasa dan punya gaya bermain yang lugas. Saya tahu dia sosok yang ceria di luar lapangan, tapi pada saat bermain dia sangat luar biasa," kata pelatih asal Balikpapan itu saat dihubungi wartawan.
Bima mengaku banyak kenangan yang dimiliki bersama Alfin. Terutama ketika dia membela Garuda Asia di Kualifikasi Piala Asia U-16 2020, September 2019.
Untuk itu, dia mengaku beruntung bisa mengenal almarhum sebelum meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya. Bahkan, sebelum Alfin meninggal, dia sempat menjanjikan posisi di tim utama andai dia pulih dari sakitnya.
"Banyak hal yang tidak bisa saya lupakan dari dia. Beruntung kami sudah bertemu dangan Alfin, menjenguknya dan mengatakan kepadanya kalau saya dan tim pelatih selalu menunggunya untuk bisa kembali bergabung ke Timnas Indonesia U-16," ujar Bima.
"Bahkan, saya pernah mengatakan kepadanya bahwa saya sudah menyiapkan satu tempat di posisi bek kanan untuknya. Dia pemain yang luar biasa jadi pantas saya siapkan tempat itu. Tapi, nyatanya tidak terwujud," tuturnya.
Pemain jebolan SKO Ragunan itu langsung dibawa pulang kampung halamannya di Tulehu, Ambon, Jumat pagi, 1 November 2019, untuk dikebumikan di sana.