Persiapan Maksimal, Bisa Apa Timnas Indonesia di Kandang UEA?

Suasana latihan Timnas Indonesia di Dubai, UEA
Sumber :
  • PSSI

VIVA – Timnas Indonesia menantang Uni Emirat Arab (UEA) dalam laga ketiga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Al Maktoum, Dubai, Kamis 10 Oktober 2019. Sebanyak 25 pemain dipanggil pelatih Simon McMenemy untuk menyambut laga tersebut.

Bukannya Bersiap Main di Piala AFF, 'Marselino Ferdinan' Malah Nyambi Jadi Satpam

Skuat Garuda saat ini telah berada di Dubai. Mereka berangkat sejak 2 Oktober 2019. Simon mengatakan, alasan timnya datang lebih awal agar bisa melakukan persiapan dengan matang. Salah satunya adalah proses adaptasi dengan cuaca terik UEA.

Sehari setelah tiba di UEA, Evan Dimas cs langsung menjalani latihan di Lapangan Iranian Club. Intensitas latihan diatur ringan, pemain menjalankan sesi internal game.

Kritik Timnas Indonesia, Diego Michiels Sempat Jadi Sejarah Kelam Dibantai Bahrain 0-10

Simon mengaku puas dengan proses latihan pemainnya. Ia menyebut perkembangan pemain semakin bagus, hal ini tentu menjadi hal yang positif jelang melawan UEA.

"Pemain harus memahami formasi dan cara bermain yang akan dipilih. Entah itu saat bertahan maupun menyerang, mereka harus mengerti cara bermainnya,” tutur Simon dikutip dari laman resmi PSSI. 

Manajer Arab Saudi Mundur usai Dibantai 0-2 oleh Timnas Indonesia

“Yang paling penting bermain dengan benar. Dan memastikan strategi berjalan tepat dan memastikan pemain berusaha untuk melakukan tugasnya," kata Simon.

Atur Pola Makan

Setelah internal game, Simon memberikan recovery training untuk pemainnya. Recovery dilakukan di kolam renang tempat penginapan mereka. Selain menjalani latihan, para pemain juga mendapatkan perhatian khusus seperti menu makanan.

Dokter Timnas Indonesia, Ahmad Nizar mengatakan, dengan suhu berkisar 37-40 derajat plus kering di UEA, pola makan harus dijaga agar pemain dalam kondisi bugar dan fit.

"Untuk makanan, kami selalu memesan menu wajib seperti sayur, ayam, ikan, salad, buah, susu, serta roti. Semua saya cek sebelum disajikan ke pemain," tuturnya.

Nizar senang, para pemain tampak menjaga hal apa saja yang dimakan. Hingga saat ini, ia mengatakan belum ada kendala berarti bagi para pemain.

"Untuk pantangan, tetap seperti makanan banyak minyak, pedas, dan kerupuk tentunya. Pemain harus banyak minum air putih dan buah karena cuaca menyengat terutama dari pagi sampai sore," tutur Nizar.

Bumi dan Langit

Persiapan sudah dilakukan dengan maksimal, lantas bisa apa Timnas Indonesia di kandang UEA? Timnas Indonesia saat ini menjadi sorotan setelah dua kekalahan beruntun di kandang.

Sebelumnya, Indonesia dipermalukan Malaysia pada laga perdana Grup G di SUGBK, Jakarta 5 September 2019. 

Setelah itu, Indonesia kembali takluk. Mereka dibantai 0-3 oleh Thailand pada 10 September 2019. Dua kekalahan tersebut membuat Indonesia terpuruk di dasar klasemen. Bukan hanya itu masalahnya, kepercayaan suporter juga sudah mulai luntur kepada Timnas Indonesia.

Hal itu terlihat ketika Indonesia dihantam Thailand. SUGBK tampak lengang, padahal di laga kontra Malaysia tercatat 50 ribu lebih suporter hadir mendukung Timnas Indonesia.

Jika Timnas Indonesia kembali tampil dengan performa seperti melawan Malaysia dan Thailand, sepertinya kemenangan akan menjadi hal yang sulit didapatkan.

Sebab, UEA bukan tim sembarangan. DI atas kertas, UEA berada di atas Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Tim besutan Bert van Marwijk itu juga berada di peringkat 66, sedangkan Indonesia di posisi 167. Seperti bumi dan langit kan?

Di klasemen Grup G saat ini, UEA berada di peringkat kedua dengan poin tiga dari satu laga. Di laga perdananya, UEA berhasil mengalahkan Malaysia di kandang sendiri 2-1.

Menarik menanti kiprah Timnas Indonesia di kandang UEA. Kekalahan tentunya akan membuat desakan untuk Simon McMenemy melepaskan jabatannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya