Satgas Antimafia Bola Dalami Dugaan Kecurangan Madura United Vs Persib
- ANTARA FOTO/Saiful Bahri/hp.
VIVA – Satgas Antimafia Polda Jawa Timur bergerak cepat terkait aroma pengaturan dalam laga Madura United melawan Persib Bandung di Stadion Gelora Bangkalan, Madura pada Sabtu 5 Oktober 2019. Buktinya, Satgas Antimafia Polda Jatim langsung mendatangi lokasi pertandingan.
Kedatangan beberapa anggota Satgas berseragam hitam putih itu tampak dalam foto postigan akun instagram @Satgaspolri_antimafia bola. Saat dihubungi VIVAnews, soal kedatangan Satgas di Stadion Gelora Bangkalan ini, Manajer Madura United, Haruna Soemitro mengaku tidak mengetahui.
"Waduh ndak ngerti aku," ujar Haruna Soemitro, Senin 7 Oktober 2019. Namun, sebelumnya Haruna mengaku siap memberikan diperiksa jika memang dibutuhkan terkait maraknya tudingan pengaturan skor di laga melawan Persib.
"Ya harus siap, sebagai warga negara yang taat hukum wajib mendukung apa yang dilakukan penegak hukum," ungkap Haruna.
Kedatangan Satgas Antimafia Bola ini bisa jadi lantaran serbuan warganet dalam akun Instagram pribadi Ketua Satgas, Brigjen Hendro Pandowo beberapa jam setelah pertandingan berkahir.
Warganet yang mayoritas pendukung Persib Bandung itu meminta Satgas mengusut pertandingan yang berakhir 2-1 untuk kemenangan Madura United lantaran banyak kejanggalan.
Salah satunya yang paling krusial adalah hadiah penalti yang diberikan wasit Faulur Rosy kepada Madura United pada menit 64. Akibat penalti itu, Persib yang sempat unggul lebih dulu, akhirnya harus takluk dengan skor 1-2.
Serbuan warganet ini mendapatkan balasan komentar dari Hendro Pandowo. "Terima kasih informasinya. Sudah saya sampaikan Kasatgas Wilayah Jawa Timur untuk melakukan penyelidikan, nuhun," tulisnya.
Pelatih Persib, Robert Rene Albert dan kapten tim Supardi Nasir juga sempat mengeluhkan kepemimpinan wasit usai pertadingan. Keduanya mengatakan sulit menghentikan laju pemain Madura United lantaran wasit selalu membunyikan peluit pelanggaran.
"Bagaimana kita bisa menghentikan bola, tersentuh sedikit pelanggaran. Tapi giliaran kita yang kena tackling dibiarkan saja. Percuma latihan, mau dibawa kemana sepakbola kita," ucap Supardi.