Catatan untuk Timnas Indonesia Demi Bekuk Thailand

Timnas Indonesia di laga melawan Malaysia.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Indonesia mengemban tugas berat ketika menjamu Thailand di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa 10 September 2019, dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022. Timnas harus menang demi membuka peluang melaju ke babak selanjutnya dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Meski Kalah dari Suriah, Indra Sjafri Jadi Tahu Gambaran Kualitas Lawan di Piala Asia U-20

Berat, ya memang. Tapi, bukan tak mungkin Indonesia bisa menang atas Thailand. Dalam beberapa kesempatan, Indonesia pernah melakukannya.

Sebelum bicara bisa menang, Indonesia sudah seharusnya memperhatikan beberapa catatan yang wajib diperbaiki.

Terpopuler: Zlatan Ibrahimovic Redakan Ribut-ribut di AC Milan, Shin Tae-yong Dilempar Telur Busuk

Eks pemain Timnas Indonesia, Muhammad Zein Alhadad, menyatakan setidaknya ada tiga hal yang harus diperbaiki pelatih Simon McMenemy. Dengan perbaikan tersebut, bukan tak mungkin Indonesia akan meraih kemenangan.

"Organisasi pertahanan harus lebih rapi. Komunikasi antara kiper dengan bek, harus lebih padu. Bek sayap jadi sorotan. Saat menyerang, jangan lupa kembali. Sebab, ini terlihat sekali saat laga melawan Malaysia," ujar Mamak (sapaan akrabnya), kepada VIVAnews.

Timnas Indonesia U-20 Kalah 0-2 dari Suriah U-20

Selain organisasi pertahanan, Indonesia harus pintar dalam memanfaatkan kelebihan para pemain sayapnya. Kecepatan Irfan Jaya, Saddil Ramdani, hingga Andik Vermansah, harus dimanfaatkan lantaran Thailand tak memiliki pemain macam mereka.

"Peluang cetak gol makin besar dan banyak pilihan jika sayap-sayap Indonesia mendapat pasokan bola yang bagus," kata Mamak.

Aksi Alberto Goncalves di laga Indonesia versus Malaysia

BUkan cuma itu, barisan gelandang juga dituntut untuk lebih aktif. Dukungan dari lini kedua, disebutkan Mamak, masih terlalu pasif.

Sebab, Alberto Goncalves bukan pemain yang aktif dalam mencari bola.

"Beto striker murni, umpan matang dibutuhkannya. Jadi, gelandang harus lebih aktif. Bisa mendukung lini depan, dan bantu sektor belakang saat bertahan," jelas eks asisten pelatih Timnas Indonesia U-23 tersebut. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya