Protokol Kesehatan Liga 1 Pakai Rapid Test, Biayanya dari PSSI
- ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/nz
VIVA – Kompetisi sepakbola Indonesia, Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 dipastikan bakal bergulir lagi pada Oktober 2020. Hal itu ditegaskan oleh PSSI lewat Surat Keputusan Bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi Dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan memastikan kelanjutan kompetisi itu akan diikuti dengan protokol kesehatan yang ketat. Salah satunya adalah mengadakan rapid test sebelum pertandingan.
Jika merujuk biaya melakukan rapid test, per orang berkisar di angka Rp250 ribu sampai Rp350 ribu. Artinya, setiap klub bisa merogoh kocek sampai Rp10,5 juta untuk sekali melakukannya.
Iriawan mendengar keluhan dari klub mengenai bakal membengkaknya pengeluaran mereka. Untuk itu PSSI akan memaksimalkan dana yang dimiliki untuk menanggung itu semua.
"Kami dan PT Liga Indonesia Baru akan berdiskusi lebih dulu. Seharusnya memang PSSI menanggung biaya rapid test dari semua tim," ujar Iriawan saat konferensi pers semalam.
Sempat menjadi tanda tanya mengapa PSSI ngotot melanjutkan kompetisi, karena Gugus Tugas Penanganan Virus Corona Indonesia masih belum memberi rekomendasi. Iriawan pun berpijak kepada arahan dari FIFA.
"Tentunya dalam mengeluarkan SK ini kami telah mempraktikkan arahan juga dari FIFA. Di mana FIFA menyampaikan silahkan bagi federasi untuk melakukan kegiatan sesuai dengan situasi yang ada," tuturnya.
Baca juga
PSSI Keluarkan Putusan Baru, Melanjutkan Liga 1 Jadi Harga Mati
Sepakbola Indonesia Mati Suri karena Pandemi Bikin Rugi Rp3 Triliun