Diego Michiels Pamer Foto Bersama John Kei

Diego Michiels.
Sumber :
  • pesbukers-ANTV

VIVA – John Kei sedang dalam sorotan di Indonesia. Sebabnya, dia menjadi tersangka dari kejadian pembunuhan yang terjadi di daerah Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat dan penyerangan di Green Lake City, Kota Tangerang, Minggu siang WIB, 21 Juni 2020.

Kisah Mualaf Diego Michiels, Pemain Naturalisasi yang Kritik Timnas Indonesia

John Kei sekarang sudah ditahan oleh Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya bersama dengan 24 anak buahnya yang menjadi eksekutor di lapangan. Akibat perbuatannya itu, dia terancam hukuman mati.

(Baca juga: The Legendary: Kisah Jacksen Tiago Ditipu dan Romansa Indonesia)

Profil Diego Michiels, Pemain Naturalisasi yang Kritik Timnas Indonesia: Baru Menang Sekali...

John Kei dan para anak buahnya terancam Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana hingga Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951. Mulai dari Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 88 KUHP, Pasal 169 KUHP, Pasal 170 KUHP, Pasal 351 KUHP, dan UU Darurat 12/1951.

Saat John Kei sedang dalam sorotan, pesepakbola Indonesia, Diego Michiels ikut bereaksi. Dia mengunggah sebuah foto sedang bersama pria yang sedang menjadi sorotan tersebut.

Kritik Timnas Indonesia, Warganet Sebut Diego Michiels Pemain Naturalisasi Gagal

Dari foto tersebut, terlihat kapten Borneo FC memiliki kedekatan dengan John Kei. Duduk berdampingan, keduanya tersenyum sembari mengepalkan tangan.

Diego Michiels merupakan pemain naturalisasi Indonesia. Dia memiliki ayah asal Indonesia, dan ibunya merupakan warga negara Belanda.

(Baca juga: Liga 1 di Tengah Pandemi Virus Corona, Kepentingan Siapa?)

Dia mendapatkan kewarganegaraan Indonesia pada 3 Agustus 2011. Ketika itu usianya baru menginjak 21 tahun, tapi tidak ragu untuk menanggalkan statusnya sebagai warga negara Belanda.

Dalam video yang diunggah akun Youtube pribadinya, Diego Michiels bercerita awal mula bisa dinaturalisasi. Ketika itu dia sudah bermain di Liga Belanda, dan ada orang PSSI datang memberi penawaran.

"Ketika itu ada orang PSSI datang ke Belanda untuk mencari pemain keturunan. Mereka telepon, saya langsung antusias," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya