Harapan Besar Gelandang Tira Persikabo jika Liga 1 Bergulir Kembali

Gelandang PS TNI, Manahati Lestusen (kanan), di laga kontra PSM Makassar.
Sumber :
  • ANTARA Foto/Yulius Satria Wijaya

VIVA – Gelandang Tira Persikabo, Manahati Lestusen, mengutarakan pendapatnya mengenai rencana Liga 1 yang ingin bergulir kembali. Menurutnya, itu sebuah wacana yang patut disambut baik.

PSMS Bertandang Lawan Persikabo, Target Amankan Poin Sempurna

Seperti diketahui, kompetisi sepakbola Indonesia menjadi salah satu sektor yang terkena dampak pandemi virus corona COVID-19. Liga 1 dan Liga 2 telah ditangguhkan sejak Maret 2020 silam.

PSSI sampai menetapkan status force majeure hingga Juni mendatang. Namun, melihat situasi yang berkembang, induk sepakbola Indonesia itu tampak bakal memulai kembali kompetisi pada Oktober 2020.

Kalah dari Persiraja, Pelatih FC Bekasi City Kecewa dengan Wasit

"Alhamdulillah ya kalau memang mau dilanjutkan lagi kompetisi yang ditunda," ujar Manahati saat dihubungi wartawan.

"Dari pemain ada yang tidak mau dilanjutkan tapi sebagian besar pemain mau kompetisi berlanjut," tuturnya.

PSMS Medan Taklukkan Persikota 1-0, Nilmaizar: Harusnya 2 Gol, Finishing Harus Diperbaiki

Bukan tanpa alasan. Manahati mengungkapkan sebagian besar pesepakbola Indonesia tidak memiliki pekerjaan lain di luar olahraga ini. Mereka benar-benar menggantungkan hidupnya pada si kulit bundar.

Tentu, kembali kompetisi merupakan suatu hal yang patut disambut baik. Sebab, mereka bisa kembali mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya.

"Rata-rata pesepakbola di Indonesia tidak punya penghasilan tetap. Kasihan kalau kompetisi tidak dilanjutkan lagi atau dihentikan total. Buat yang sudah berumah tangga, mau diberi makan apa keluarganya?" kata Manahati.

Meski mendukung kembalinya Liga 1 dan Liga 2, tapi Manahati menegaskan jika aspek kesehatan harus menjadi prioritas PSSI dan PT. Liga Indonesia Baru selaku operator. Sebab, kelalaian dalam melaksanakan protokol kesehatan bisa berakibat fatal.

Manahati ingin supaya setiap orang yang terlibat dalam kompetisi terlindungi seluruhnya dari virus corona. Tes cepat (rapid test) atau tes usap (swab test) harus dilakukan sebelum kompetisi dimulai untuk memastikan kesehatan dari setiap pemain, pelatih, dan staf lain yang terlibat.

"Liga bisa berlanjut jika memenuhi semua aspek protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah," ungkap pemain asal Maluku.

Sebagai info, PSSI tengah menggodok wacana menggulirkan kembali kompetisi Liga 1 dan Liga 2 mulai Oktober 2020 mendatang. Usulan itu muncul usai PSSI melakukan rapat virtual dengan PT. LIB, seluruh klub Liga 1 dan Liga 2, Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), dan Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia (APSSI), Selasa 2 Juni 2020.

Tak cuma itu, PSSI juga memberikan usulan lain. Untuk Liga 1, pembayaran subsidi per termin dinaikkan (semula Rp520 juta menjadi Rp800 juta), tidak ada degradasi, dan pertandingan dipusatkan di Pulau Jawa.

Sedangkan, untuk Liga 2, subsidi per termin dinaikkan menjadi Rp200 juta, tanpa degradasi, dan hanya dua tim yang akan promosi ke Liga 1. Pertandingan Liga 2 juga diusulkan dengan format 'home tournament', di mana 24 tim peserta bakal dibagi menjadi empat grup dan masing-masing grup dihuni enam klub.

Namun, hingga kini PSSI belum memutuskan apa pun. Keputusan mengenai masa depan kompetisi baru diketahui setelah PSSI menggelar rapat Komite Eksekutif yang sampai berita ini diturunkan masih belum diketahui tanggalnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya