Ribut-ribut PSSI dan PT LIB Ditanggapi Persipura
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa pada Senin 18 Mei 2020 menghasilkan keputusan krusial. Direktur Utama PT LIB, Cucu Somantri, mengundurkan diri dari jabatannya.
Tak cuma Cucu, tiga komisaris lainnya juga ikut mengundurkan diri, yakni Komisaris Utama Sonhadji, Hasani Abdul Gani dan Hakim Putratama.
Keputusan ini mendapat respons dari Persipura Jayapura yang menjadi salah satu perwakilan dalam RUPS tersebut. Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano mengajak elemen yang terkait untuk membenahi situasi.
Menurutnya situasi ini menjadi momen untuk memperbaiki diri demi kemajuan sepakbola Indonesia.
"PSSI kami minta untuk menjadi pengawas dalam mengawal perjalanan LIB nanti, kami yakin Pak Ketua Umum PSSI, Muhammad Iriawan, juga menginginkan hal yang sama, yakni kita bisa memilih Pimpinan LIB yang profesional, kapabel, dan berpengalaman demi perbaikan sepakbola nasional." kata Benhur, kepada wartawan.
"Risiko bila kita terus-terusan ribut seperti ini, pasti akan jadi perhatian pemerintah dan Presiden, kalau sampai akhirnya Presiden dan pemerintah marah kan jadi susah kita semua." lanjut dia.
Sebelum menggelar RUPS Luar Biasa, LIB sempat dilanda prahara lantaran Cucu dianggap melakukan KKN dengan memasukkan anaknya, Pradana Aditya Wicaksana, sebagai General Manager. Namun, hal itu dibantah oleh Cucu dengan menyebut posisi itu belum resmi.
"Kita semua tahu bahwa Pak Presiden Jokowi memiliki atensi yang luar biasa kepada PSSI dan sepakbola, jadi ini harus kita hargai dan hormati, jangan kita aneh-aneh lagi, sudah lah, kami ini sudah bosan lihat pertikaian yang terjadi baik di PSSI mau pun LIB, berhentilah. Biarkan kerja profesional di LIB dikerjakan oleh tenaga yang profesional,” tambahnya.
Baca juga:
Kabar Gembira, Sinyal Kuat Premier League Digelar Lagi
Premier League Mau Mulai Lagi, Pemain 'Ngeri-ngeri Sedap'?
Kasihan, Rengekan Emery Masih Terdengar Setelah Dipecat Arsenal?
Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
Sepakbola Indonesia kembali tercoreng dengan adanya aksi tak sportif yang mengindikasikan munculnya sepakbola gajah. Itu terjadi di Liga 3.
